DHARMASRAYA, Investigasi News—Proyek siluman drenase jalan, hal ini yang pantas di sebut untuk proyek yang satu ini, proyek siluman ini berada di Nagari Kurnia, Koto Salak Kec. Sungai Rumbai Kab. Dharmasraya. Karena untuk menutupi borok pekerjaannya rekanan nakal ini sengaja tidak memasangkan plang proyek. Begitu juga dengan pengerjaan di lapangan terkesan asal-asalan. Ada dugaan proyek ini tidak akan selesai sesuai perencanaan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam dokumen pekerjaannya.
Karena saat Wartawan Koran Investigasi News dan rekan meninjau ke lapangan tidak seorang pun tampak pekerja di lokasi proyek tersebut. Sementara dilihat dari pekerjaannya proyek ini masih belum siap diperkirakan baru mencapai bobot kerja di bawah 50 persen. Begitu juga dengan pekerjaannya yang asal jadi dan kuat dugaan menyimpang dari bestek (gambar kerja) sebagaimana dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Terbukti, pasangan menggunakan pasir kerikil bersampur tanah, sehingga menimbulkan rongga-rongga yang kemudian mengalami retakan-retakan karena tidak memiliki daya rekat. Pasalnya diduga campuran semen dan pasir kerikil tersebut tidak sesuai takaran perencanaan yang dibuat Konsultan Perencana. Ini tampaknya dilakukan oleh rekanan siluman tersebut guna meraup keuntungan dari pengurangan pemakaian semen.
Begitupun dengan pemasangan dinding dreinase terlihat sebahagian pasangan dinding dreinase yang menyandar ke tebing tidak memakai batu pasangan, hanya ditimpali dengan adukan semen dan sirtukil. Akibatnya dreinase pada sisi dinding yang bersandar ke tebing tidak memiliki pengikat sehingga bila terjadi longsoran tebing maka dinding dreinase akan ikut ambruk dan patah-patah.
Anehnya, Konsultan Pengawas ataupun Pengawas dari dinas terkait seolah-olah merestui pekerjaan asal jadi tersebut. Terbukti, tidak ada pembongkaran ataupun perbaikan terhadap volume pasangan dreinase proyek siluman itu. Hampir seluruh bahagian dari pekerjaan dreinase itu menampakkan kesalahan, seperti halnya pada bagian dasar pasangan sama sekali tidak tampak adanya koporan, apakah dalam perencanaan memakai koporan atau tidak?
Darwin, Direktur LSM ACIA SumBar pada Koran ini menyebutkan, sangat riskan pasangan dreinase terlihat, menggantung dan berongga di koporannya tidak sampai terbenam ke dalam tanah. “Alhasil dapat dipastikan, jika pekerjaan dreinase itu siap dan di PHO, ketika dialiri air, maka akan mengakibatkan rongga-rongga di pinggiran dinding dreinase, yang disebabkan kikisan aliran air. Jika semakin lama rongga itu membesar dan menggantung dan dapat dipastikan dreinase ala proyek diluman itu akan patah-patah, “papar dia.
Sehingga, lanjutnya, sudah dapat dipastikan, Negara (dalam hal ini Pemkab Dharmasraya dan masyarakatnya dirugikan) akibat pekerjaan proyek yang asal-asalan, hanya mengejar untung semata. Begitupun terlibatnya pihak-pihak terkait (dinas terkait) dalam hal pengawasan, diharapkan pihak dinas terkait agar jangan dulu melakukan PHO terhadap pekerjaan seperti temuan Koran Investigasi News dan rekan media lainnya ini.
Namun, dari keterangan yang diperdapat wartawan Koran ini, dari salah seorang staf DPU Dharmasraya bernama Rafles yang dihubungi melalui seulernya menyebutkan bahwa pelaksana pekerjaan dreinase siluman yang berada di di Nagari Kurnia, Koto Salak Kec. Sungai Rumbai itu dikerjakan oleh Trino Junedi. “Proyek itu ada beberapa paket dan yang di Kurnia Koto Salak itu proyek PL (Penunjukan Langsung) dengan anggaran sekitar Rp 100juta, pelaksananya Trino Junedi. Sementara saya sendiri selaku PPTKnya, “ungkap Rafles.
Sayangnya, kontraktor pelaksana Trino Junedi, sebagaimana yang dikatakan Rafles, pada pekerjaan dreinase di Nagari Kurnia, Koto Salak Kec. Sungai Rumbai Kab. Dhramasraya ketika ditanyakan soal pekerjaannya itu mengelak, mengaku sama sekali tidak tahu, bahkan menurutnya untuk tahun 2014 ini dia sama sekali tidak ada mengerjakan proyek di DPU Dharmasraya. “Meskipun demikian Rafles selaku PPTK harus memeriksa kembali informasi yang diperdapat Koran ini di lapangan sola pekerjaan proyek dimana dia selaku penanggungjawab teknisnya, “tambah Darwin. (JIMMY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar