SOLOK, Investigasi News—Filosofi penting dari sebuah makna Hari Jadi Kota Solok ke 44 adalah, kemampuan daerah dalam mengaktualisasikan diri dari waktu ke waktu melalui pembangunan. Dengan satu tujuan agar masyarakat dapat merasakan kehadiran sebuah lembaga pemerintahan daerah yang melayani dan bukan untuk minta dilayani yang membawa masyarakatnya adil, makmur dan sejahtera, kata Yutriscan, SE, Ketua DPRD Kota Solok, Selasa (16/12) dihadapan Sidang Paripurna DPRD setempat, di Aula DPRD Kelurahan Laing Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.
ikatakannya, jika ditilik dari sejarah Kota Solok, Solok pada awalnya merupakan sebuah nagari. Dimana sebelum tahun 1970, Tokoh Masyarakat di Nagari Solok maupun di perantauan, berjuang bahu-membahu mewujudkan Nagari Solok yang kecil menjadi sebuah Kota Otonom. Dalam perjalanannya, Kota Solok akhirnya ditetapkan menjadi Kota otonom oleh Pemerintah RI di Jakarta bersama dengan Kota Payakumbuh dengan didahului tahapan-tahapan dan proses terbentuk sebuah Kota Otonom.
Lanjutnya, dengan peringatan HUT ke 44 Kota Solok, daerah diharapkan dapat menjadikannya sebagai cambuk atau cemeti, dalam memacu semangat kerja seluruh elemen masyarakat, agar roda perekonomian dapat terus bergerak, sehingga sector-sektor usaha lainnya lebih terpacu untuk terus mewujudkan Kota Perdagangan dan jasa, bertakwa dengan menjaga nilai budaya, adat dan agama.
Hari Jadi Kota Solok ini, merupakan momentum instropeksi dan evaluasi segala sesuatu yang telah dikerjakan selama ini oleh Pemko Solok dalam melaksanakan pembangunan dan memberikan pelayanan pada masyarakat. sehingga pada akhirnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good lokal governance) dapat terlaksana, memberikan manfaat bagi masyarakat. “Persoalannya, sejauh mana nilai dan manfaat pembangunan itu, bagi kehidupan masyarakat umum. Apakah kualitas pelayanan publik yang diberikan Pemko Solok sudah sesuai harapan, sehingga hak-hak masyarakat dapat terpenuhi, “sebutnya.
Diera Kepemimpinan Walikota Solok, H. Irzal Ilyas Datuak Lawik Basa, MM dan Wakil Walikota, H. Zul Elfian Datuak Tianso, SH., MSi, Kota Solok sudah menggeliat dan menjelma menjadi sebuah kota yang dapat disejajarkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Beragam kemajuan dicapai kepala daerah ini, baik fisik maupun non fisik yang sedang berjalan maupun sudah selesai.
Dibidang pendidikan Kota Solok sudah menerapkan Wajib Belajar 12 tahun, beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga miskin, dibidang kesehatan ada program Jamkesda, dibidang lingkungan hidup ada upaya pelestarian lingkungan berupa lomba sekolah bersih, indah dan hijau. “Untuk mewujudkan sebuah pemerintahan yang bersih dan baik (good local governance) sangat ditentukan oleh kualitas penyelenggaran pemerintahan itu sendiri, terutama dalam peran dan fungsi birokrasi dan sumber daya yang ada di pemerintahan, plus tata kelola keuangan daerah yang transparan dan akuntabel, “jelas Yutriscan, SE.
Tahun 2014 akan segera ditinggalkan, banyak bengkalai dan tugas yang belum selesai, yang harus segera dituntaskan agar perwujudan masyarakat sejahtera, berbudaya, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, yang dapat menjadi urat nadi kehidupan masyarakat, dalam mengusahakan bidang ekonomi publik sebagai bentuk regulasi perdagangan dan jasa. Apalagi pada tahun 2015, pelaksanaan pemilihan kepala daerah akan mengakibatkan gejolak politik ditengah-tengah masyarakat.
“Karena itu, diharapkan pada kepada setiap komponen masyarakat Kota Solok untuk dapat menjaga stabilitas kemanan dan rasa kebersamaan agar demokrasi dapat berjalan dengan baik, “pesan Yutriscan, SE kepada Peserta Rapat Paripurna HUT ke 44 Kota Solok. Dia juga menyampaikan terima kasihnya pada pendiri Kota Solok yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, waktu demi terwujudnya Kota Solok yang otonom. “Terima kasih para pendiri Kota Solok, tanpamu kami bukan siapa-siapa. Semoga Dharma Bhakti dan Jasa serta sumbangsih yang diberikan untuk Kota Solok akan menjadi Amal Sholeh di sisi ALLAH SWT, “imbuh Yutriscan, SE. (*****)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar