Minggu, 30 Agustus 2015

“Kami Bukan Cakada Boneka”

ALFIKRI MUKHLIS-YULIUS DANIL (AL-YUDA)

RIMBO BAKUANG, Investigasi News—Berhembusnya isu-isu yang mendiskreditkan Calon Kepala Daerah (Cakada) dan wakil bernomor urut (2) Alfikri Mukhlis dan Yulius Danil (AL-YUDA) tentang Cakada boneka tidak membuat kedua Politikus Padang Pariaman itu bergeming, meski diakui itu sangat menyakitkan dan membuat keduanya merasa terhina. Bertempat di Posko Relawan Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman di jalan Utama Padang-Bukittinggi Rimbo Bakuang Sicincin (24/8), AL-YUDA membantah dikatakan calon Boneka.

“Sebelumnya kami mohon ma’af kepada rekan-rekan wartawan atas keterlambatan pertemuan ini dan tolong sampaikan juga ma’af kami pada rekan-rekan yang tidak berkesampatan hadir, termasuk ma’af kami kepada seluruh masyarakat Padang Pariaman. Berdasarkan Rapat Paripurna KPU Padang Pariaman mengenai lotting nomor urut, Alhadmdulillah kami mendapatkan nomor urut (2) dan resmi ditetapkan sebagai pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Padang Pariaman pada Pilkada yang Isya Allah akan sama-sama kita menangkan 09 Desember 2015 akan datang, “ungkap Ketua Partai Nasdem Padang Pariaman itu.

Dikatakan Alfikri Mukhlis di wilayah Sumatera dan Sumbar khusunya dirinya adalah satu-satunya Cakada dari Partai Nasdem sementara ada lainnya namun pada posisi wakil. Karenanya berdasarkan tuntutan Partai Nadem sebagiamana disampaikan Ketua Umum partai Nasdem, Surya Paloh Cakada dari Partai Nasdem harus memenangkan Pilkada 09 Desember 2015. “Partai Nasdem tidak ada mengenal adanya calon boneka sebagaimana isu yang berkembang dan kalau ada calon Partai Nasdem boneka maka akan diberhentikan dari keanggotaan dan pengurus Partai Nasdem, “ungkap Putra Kepala Hilalang Kec. 2 x 11 Kayu Tanam itu.

“Allah itu Maha Tahu, semoga hinaan ini menjadi kemuliaan bagi kami berdua sebagai pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah bahwasanya kami bukan pasangan boneka sebagaimana beredar isu selama ini. Jika Allah SWT berkehendak “Kun Payakun” yakni, terjadi maka terjadilah, Insya Allah bersama seluruh dunsanak masyarakat Padang Pariaman baik di rantau dan ranah bersama-sama kita menangkan pemilihan ini pada 09 Desember 2015. Kami masih muda dan karir politik kami masing panjang, tidak mungkin berbuat hina menjadi boneka dan saya pribadi akan malu tujuh turunan jika benar maju karena dibayar sebagai calon boneka, “tegas Alfikri.

Menurut Alfikri, fitnah yang sengaja atau tidak disebarkan bahwasanya Alfikri Mukhlis-Yulius Danil maju sebagai calon boneka buat memuluskan langkah incumbent dapat maju menjadi Bupati Padang Pariaman periode kedua kalinya itu sangat tidak benar, menusuk hati sanubari serta menghinakan dirinya. Namun dia berkeyakinan keseriusan AL-YUDA akan menimbulkan keyakinan bagi masyarakat Padang Pariaman yang butuh perubahan “Haluan Baru, Pemimpin Baru” bahwasanya AL-YUDA maju bersama rakyat dan atas izin Allah SWT akan memenangkan Pilkada 09 Desember 2015.

Sementara, Yulius Danil seorang Politikus berpengalaman di panggung politik negeri ini, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman, Ketua DPRD Padang Pariaman periode lalu, anggota DPRD Kota Pariaman dan jabatan organisasi masyarakat serta organisasi sosial lainnya juga menepis isu boneka tersebut. “Jika Allah SWT berkehendak Kun Payakun, Insya Allah bersama masyarakat kita menangkan Pilkada ini, bukan berarti AL-YUDA tidak siap kalah. Kami pasangan tidak ber-uang banyak namun ber-orang banyak serta bekerja sama dan bersama-sama masyarakat membuktikan kedaulatan itu milik masyarakat Padang Pariaman, “ujar mantan Calon Walikota Pariaman ini.

Dikatakan Yulius Danil, dirinya bersama Alfikri Mukhlis maju sebagai Cakada Padang Pariaman ini, mewakili aspirasi perubahan atas kondisi selama ini yang dikehendaki sebagian besar masyarakat Padang Pariaman baik di ranah ataupun di rantau. Aspirasi Perubahan menuju kebaikan dalam tata kelola pemerintahan dan kemasyarakatan, menyempurnakan yang sudah ada selama ini. Masyarakat dan Pers akan mendapat porsi lebih besar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Padang Pariaman sehingga bukan hanya legislatif dan ekesekutif saja.

“Terselenggaranya pemerintahan daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel tidak terlepas peran serta masyarakat langsung dan media (pers) di daerah ini menyoroti dan mencarikan solusi terbaik atas ketimpangan pembangunan daerah. Selain itu, eksekutif dan legislatif harus sejalan seirama dalam roda pemerintahan bukan berarti ada persekongkolan buruk namun disertai niat tulus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman seutuhnya. Karena selama ini kita lihat masih banyak keluhan-keluhan atas penyelenggaraan pemerintahan baik datang dari para PNS terutama sekali masyarakat dan Pers di daerah ini, “tambah Alfikri Mukhlis. (TIM) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar