BATAM, Investigasi News—Sebanyak 32 orang rombongan Wartawan dan Humas Padang Pariaman mengadakan Studi Komparatif selama tiga hari tanggal 13-15 November 2014. Adapun lokus Studi Komparatif ini diadakan ke kota Batam, Prov. Kepulauan Riau. Setelah berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping Kab. Padang Pariaman pukul. 08.30 terlambat 1 jam dari waktu yang direncanakan dengan penerbangan Lion Air.
Rombongan yang dipimpin Asisten 2 Pemkab Padang Pariaman, Ali Amran mendarat di Bandara Hang Nadim dan kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan bus pariwisata menuju Balaikota Batam dan setelah menuju ruangan pertemuan sekitar pukul. 11 Wib diterima Kabag Humas Pemko Batam, Adiwinata di aula setempat, Kamis (13/11). Sebelumnya, Adiwinata menyampaikan permohonan ma’afnya bersebab kedatangan rombongan Study Komparatif semula direncanakan disambut Setdako Batam, namun karena ada agenda sidang pembahasan KUA dan PPAS sehingga hanya dirinya yang berkesempatan hadir menyambut rombongan.
Sebelumnya Ali Amran selaku pimpinan rombongan Study Komparatif Wartawan dan Humas Pemkab Padang Pariaman memperkenalkan seluruh anggota rombongan yang terdiri dari 19 orang wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik serta on line yang bertugas di Kab. Padang Pariaman, 5 orang dari Humas Setdakab dan sisanya dari Bagian Umum, total anggota 32 orang. Dilanjutkan dengan memperkenalkan Kab. Padang Pariaman baik itu luas wilayah, administrative pemerintahan, masyarakat serta potensi ekonominya, tak lupa soal objek wisata di daerah ini.
Kabag Humas Pemko Batam, Adiwinata juga memperkenalkan Kota Batam dan mengatakan bahwa Kab. Padang Pariaman memiliki banyak kesamaan. Kedua wilayah pesisir ini memiliki potensi wisata menjanjikan. Dia pada kesempatan itu mengusulkan agar dibentuk “Sister City” antara Kota Batam dan Padang Pariaman. Dia beralasan, Batam sebagai pintu gerbang wisata Sumatera Wilayah Timur dikunjungi 1,3 juta wisatawan per-tahun. Dengan potensi itu, kerja sama antara kedua belah pihak, akan mendorong wisatawan yang datang ke Batam juga mengujungi Kab. Padang Pariaman.
“Batam dikunjungi 1,3 juta Wisatawan per-tahunnya, terkadang turis itu bingung setelah tiba di Batam harus kemana lagi. Untuk itu saya usul agar Batam dan Padang Pariaman diadakan kerja sama dalam bentuk Sister City. Agar turis-turis yang datang ke Batam akan kami arahkan juga ke Kab. Padang Pariaman, “kata Adiwinata.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan rombongan, Asisten 2 Ekbang Kesra Ali Amran menyambut positif kerjasama yang ditawarkan Pemko Batam itu. Padang Pariaman juga memiliki pariwisata unggulan terpadu dan ciri khas yang tak miliki daerah lain yaitu wisata bahari, wisata kuliner dan wisata religius bahkan ada juga wisata adventure. Padang Pariaman juga terkenal dengan ikon coklat murni hasil olahan masyarakat yang tentunya akan menggugah selera wisatawan. Dijelaskannya Padang Pariaman memiliki alam yang sangat indah, masyarakatnya ramah dan biaya murah. Ali Amran berharap kerja sama Sister City tersebut agar segera ditindaklanjuti.
Sementara itu Kabag Humas Hendra Aswara mengatakan bahwa studi komparatif ini diadakan untuk melihat peran humas dalam pengelola informasi serta pengembangan potensi daerah. Dia berharap study ini akan dapat meningkatkan wawasan dan pengembangan sumber daya pewarta dalam membangun Padang Pariaman yang lebih baik. Para wartawan dan staf bagian humas juga berkesempatan mengunjungi media center dan Pengel. “Alhamdulillah, Studi Komparatif ini berjalan lancar semoga bisa menambah wawasan dan turut mempromosikan potensi daerah Padang Pariaman. Insya Allah, Sister City Kota Batam dan Padang Pariaman akan segera kita follow up, “kata jebolan STPDN XI itu.
Usai pertemuan, rombongan menyempatkan diri mengunjungi objek wisata Jembatan Balerang dipandu guide (pemandu wisata) wanita bernama Dewi Anggraini. Keramahan perempuan Melayu ini membuat suasana akrab cepat terjalin antara rombongan dengannya. Sebalik dari objek wisata kebanggaan warga Batam itu, rombongan kembali ke penginapan Hotel Pinuin yang berlokasi di pusat Kota Batam dan tidak jauh dari kantor Balaikota Batam.
Kesesokannya, Jummat (14/11) rombongan di pandu ke objek wisata Pulau Penyegat dari Telaga Punggur (ujung pantai pulau Batam) dengan lebih dahulu menompang kapal ekpres Baruna Jaya dengan ongkos masing-masing orangnya Rp 55ribu menyebrangi lautan dengan lama perjalanan lebih kurang 1 jam menuju Tanjung Pinang dan dilanjutkan dengan kapal tongkong berpenumpang 15 orang dikenai ongkos Rp 4000,-/orang menuju Pulau Penyegat. Dengan jumlah rombongan 32 orang terpaksa dibagi menjadi 2 rombongan kapal.
Sesampai di Pulau Penyegat, rombongan menyempatkan diri sholat Jummat dan usai itu makan siang dengan menu khas Pulau Penyengat yakni, ikan bakar laut, kerang rebus dengan sambal cabe merah pedas manis dan menu khusus serasa cumi-cumi tapi bukan cumi-cumi karena bentuknya pipih putih dan panjang sejari serta berkuah tinta hitam tapi bukan tinta printer computer atau tinta pena, namun tinta yang berasal dari tubuh makhluk itu. Usai menikmati menu santap siang khas Pulau Penyegat dan menikmati keindahan alam pulau keramat itu, rombongan berbalik ke Batam melalui rute sebelumnya.
Sesampai di Telaga Punggur (Batam) dilanjutkan perjalanan kembali menuju Hotel Pinuin dan selanjutnya masingn-masingnya diberi kesempatan wisata belanja di Batam Hill dengan kendaraan taxi masing-masing yang dipandu Dewi. Di Batam Hill masing-masing anggota rombongan diberikan kesempatan memilih barang-barang perbelanjaan mulai dari pakaian hingga elektronik serta oleh-oleh khas Batam lainnya. Pada kesempatan itu, anggota rombongan bebas kembali ke penginapan jam berapapun.
Hari terakhir Sabtu, (15/11) sesudah sarapan pagi di Hotel Pinuin, seluruh anggota rombongan dipandu khusus oleh Dewi wisata belanja di Nagoya Hill shopping Mall, baik untuk oleh-oleh berupa pakaian, elektronik dan lainnya dengan terlebih dahulu makan siang di salah satu rumah makan Padang. Usai berbelanja perjalanan dilanjutkan menuju Bandara Hang Nadim dan tepat pukul. 15.30 Wib rombongan telah “cek ini” di bandara satu-satunya di Pulau Batam itu. Dengan kembali menumpang pesawat Lion Air rombongan Study Komparatif Wartawan dan Humas Pemkab Padang Pariaman sekitar 18.30 mendarat di BIM. (ferr/hms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar