Jumat, 21 November 2014
Mandiangin Koto Salayan Juara Umum MTQ ke-36 Kota Bukittinggi
BUKITTINGGI, Investigasi News—Mandiangin Koto Salayan (MKS) keluar sebagai Juara Umum Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-36 Kota Bukittinggi 2014. Kontingen wilayah yang dipimpin Emil Achir itu sekaligus memboyong tropy bergilir Walikota Bukittinggi. Kecamatan ini terdiri sembilan kelurahan berhasil membukukan nilai tertinggi 187.
Para Qori dan Qori’ah MKS berhasil menyabet 53 juara dari delapan cabang dan 19 golongan yang dilombakan. Masing-masing 26 Juara Pertama, 15 Juara Kedua dan 12 Juara Tiga. Sementara, Kec. Guguk Panjang meraih peringkat kedua Juara Umum dengan total nilai 127. Tuan rumah berhasil membukukan sebanyak 12 juara pertama, 17 juara kedua dan 16 juara tiga. Sedangkan Aur Birugo Tigo Baleh harus puas diurutan ketiga dengan nilai keseluruhan 43.
Para Qori dan Qori’ah wilayah yang dipimpin Ardiwan Azis ini membukukan sebanyak 19 juara masing-masing dua Juara Pertama, delapan Juara Dua dan sembilan Juara Ketiga. Tropy bergilir dan hadiah lainnya bagi Juara Umum dan pemenang lainnya diserahkan langsung Walikota Ismet Amzis pada Camat MKS, Emil Ackhir pada penutupan MTQ, Rabu (05/11) malam di Masjid Jamiak, Tarok Dipo.
Walikota Ismet Amzis menyampaikan terimakasih dan penghargaan pada tuan rumah yang berhasil melaksanakan MTQ ke-36 Kota Wisata dengan baik, aman, lancar dan sukses. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kekompakkan segenap panitia, disamping dukungan sepenuhnya dari kaum Muslimin dan Muslimat di wilayah tujuh kelurahan itu.
Dia pun mengapresiasi kafilan MKS yang berhasil unjuk kebolehan pada MTQ tahun ini, sehingga sukses menggapai Juara Umum. Para Qori dan Qori’ah wilayah tersebut telah menyiapkan diri secara baik, sehingga berhasil mewujudkan target sebagai Juara. “Kita berharap Qori dan Qori’ah tidak berpuas diri dulu, karena MTQ tingkat SumBar juga mesti disiapkan secara lebih baik, “tutur Ismet.
Sementara, Kabag Kesra Setdako Bukittinggi, Iskandar Datuak Lelo Kayo selaku Panitia Pelaksana mengemukakan, para pemenang I, II dan III baik dari wilayah Juara Umum maupun dua kecamatan lainnya akan diseleksi lagi nantinya untuk menyiapkan Kontingen Bukittinggi pada MTQ SumBar.
Senada dengan Iskandar, Kakan Kemenag Kota Bukittinggi, M. Nur minta para Qori dan Qori’ah tetap berlatih dan jangan sampai tergiur janji-janji yang menggiurkan sehingga pindah ke daerah lain. Meski begitu, pihaknya telah menginventaris mereka, sehingga sangat tipis peluang untuk pindah ke daerah lain itu. Persiapan yang lebih matang untuk MTQ tingkat SumBar sangat diperlukan. Itu diharapkan lebih menggenjot prestasi Bukittinggi nantinya. Pada MTQ di Pasaman, Bukittinggi menempati posisi juru kunci dari 18 kabupaten dan kota.
Namun, untuk MTQ berikutnya di Simpang Ampek Pasaman Barat, dimana Kota Bukittinggi berhasil memperbaiki peringkat menjadi urutan ketujuh. Kegagalan di Pasaman membuat petinggi daerah, SKPD terkait, masyarakat dan para Qori dan Qori’ah untuk bangkit. Mereka tidak mau larut dalam kegagalan, melainkan bangkit untuk menggapai prestasi lebih baik. Beranjak dari pengalaman di Pasaman itu pula, Pemko Bukittinggi membuat terobosan baru dengan mengutamakan Qori dan Qori’ah lokal.
Tidak ada lagi Qori ataupun Qori’ah rental. Mereka yang notabene Bukittinggi dilatih secara baik dan disiapkan jauh hari, sehingga benar-benar siap tampil pada saatnya. Lalu, pada MTQ tingkat SumBar tahun ini, Bukittinggi bertekad pula untuk memberikan prestasi terbaik. “Semua itu, tentu berawal dari MTQ tingkat kota yang telah dilaksanakan dengan sukses, “sebut Walikota Ismet Amzis.
Keberhasilan Bersama
Keberhasilan MKS pada MTQ Kota Bukittinggi ke-36, diakui Camat Emil Akhir sebagai sukses seluruh masyarakat setempat. Masyarakat dari berbagai elemen telah memberikan dukungan, sehingga memotivasi para kafilah mempersembahkan yang terbaik untuk wilayah sembilan kelurahan itu. “Atas nama pimpinan wilayah kami menyampaikan terima kasih pada upaya dan perjuangan yang telah diberikan oleh kori dan koriah, Pelatih beserta semua unsur pelaksana MTQ ke-36 dari MKS,” kata EmIl Akhir dalam keterangannya pada wartawan.
Para Qori dan Qori’ah merupakan hasil dari MTQ tingkat kelurahan yang telah dilaksanakan berjenjang dari tahun lalu. Mereka, lalu diseleksi, baik hasil MTQ tingkat kecamatan dan dijaring dari sekolah-sekolah agama, pesantren maupun pondok dan taman bacaan Al-Qur’an di wilayah itu. Mereka lalu di-TC-kan dalam waktu tertentu dibawah gemblengan pelatih, selanjutnya diturunkan pada MTQ Kota Bukittinggi tahun ini.
Emil pun mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan jajaran kecamatan, seperti; KUA dibawah komando Amar Albar Antoni, jajaran kecamatan dan kelurahan dibawah Koordinasi Sekretaris Kecamatan dimana telah berkiprah langsung dari persiapan hingga pelaksanaan MTQ.
Dukungan dari lembaga pendidikan keagamaan yang ada di mesjid-mesjid dan mushalla, pondok pesantren dan taman pendidikan Al-Qur’an juga sangat menentukan keberhasilan para Qori dan Qori’ah MKS dalam menggapai tangga juara. “Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan untuk hasil yang terbaik pada MTQ tahun ini menjadi amal ibadah dan berbuah pahala di sisi Allah SWT, “ujarnya.
Emilpun mengakui, keberhasilan itu tak terlepas dari dukungan moril Walikota Bukittinggi Ismet Amzis yang sering turun ke kecamatan dan melakukan pembinaan-pembinaan serta berbagai kegiatan. Perhatian walikota itu memberi semangat pada jajarannya, berbuat terbaik dalam pelayanan kemasyarakatan dan pembangunan, termasuk upaya menyukseskan MTQ ke-36. “Bagi kita keberhasilan sebagai Juara Umum MTQ Kota Bukittinggi merupakan sukses dan kemenangan bersama, “imbuhnya. (JHON)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar