Selasa, 10 Maret 2015

MENYINKAPI POLEMIK PASAR PAGI

Wakil Rakyat Angkat Bicara

PARIAMAN, Investigasi News — Kebijakan Pemko Pariaman yang memindahkan pedagang pasar pagi dari Pasar Pagi Pariaman ke Pasar Pagi Jati wakil rakyat dari Fraksi Partai Gerindra, Ir. Jhin Edwar angkat bicara. Dia bersuara dan suara tersebut menurutnya berasal dari rakyat khususnya para pedagang yang biasanya berjualan di pasar pusat kota Pariaman ini ke pasar Jati Pariaman.

Menurut anggota dewan dua periode ini, kondisi para pedagang saat ini sudah bisa bernafas lega dengan kepindahan ke pasar Jati Pariaman bersebab, lokasi pasar kalau dilihat dari sudut pandang mata berada diposisi pertengahan Kota Pariaman, “Apalagi kalau dikaji beberapa tahun kedepan, maka tentu banyak lagi pembangunan berdiri di sekitar Jati. Namun langkah awal pemko mengambil keputusan melalui Dinas Kopperindag berfikir jauh kedepan, bagaimana pembangunan kedepannya dengan bertambahnya jumlah penduduk, “ungkap Jhon Edwar.

Kebijakan eksekutif tersebut, katanya, sangat didukung legislatif demi kenyamanan pedagang berjualan dan memang awalnya agak sedikit canggung karena mereka menempati lokasi baru. Akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu para pedagang akan terbiasa dan merasakan mamfaat atas keberadaan Pasar Pagi Jati itu. “Karena disamping pengunjung lain, pemko telah memutuskan agar para PNS juga berbelanja dipasar pagi. Itu angin segar bagi para pedagang, bayangkan berapa banyak PNS setiap harinya yang akan berbelanja di Pasar Pagi Jati, “kata politisi Gerindra ini.

Dia menghimbau agar pedagang yang belum pindah ke Pasar Jati, segeralah pindah dan mencari tempat berjualan, karena pasar pagi Jati telah ramai tentunya masayarakat sekitar jati akan mencari lokasi berjualan di Jati sehingga pedagang akan bertambah oleh penduduk Jati dan pembeli akan banyak berdatangan ke Pasar Pagi Jati. “Jangan dibiarkan pemko berpikir sendiri, pedagang pernah mengalami selama berjualan di Pasar Pusat Pariaman, apakah tidak melihat berapa sumpeknya pasar pusat, “sebutnya.

Jhon menuturkan, bagaimana area pasar pusat yang sempit sehingga pedagang dibagian lantai II “bagadincik” satu per-satu pedagang menempati area yang seharusnya menjadi area jalan raya dan pejalan kaki ditempati pedagang. Diantaranya pedagang buah-buahan dan pedagang ikan namun terkadang kendaraan roda dua atau pribadi juga menempati badan jalan. “Sudah sepantasnya pemko mengambil keputusan memindahkan pedagang memindahkan pasar pagi ke Jati. Prinsipnya, saya setuju kebijakan pemko memindahkan pedagang pasar pusat ke Pasar Pagi Jati, “katanya.

Dia berkeyakinan, beberapa tahun kedepan perkembangan Pasar Pagi Jati akan maju pesat tentu memberikan dampat keuntungan bagi para pedagang. Insya Allah, kalau umur kita sama panjang, kita akan sama-sama saksikan kedepannya. Tidak aka nada penyesalan bahkan pujian akan diberikan ke Pemko Pariaman atas kebijakan itu, “ujar Jhon Edwar yang merupakan salah seorang putra Naras dan berdiam di Padang Birik-birik Kec.Pariaman Utara Kota Pariaman.                                             (Hendrik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar