Jumat, 23 Januari 2015

Honor Security Tak Dibayarkan, Tower Telekomsel Dimatikan

MENTAWAI, Investigasi News—Masyarakat Desa Sioban sangat membutuh Tower Jaringan Telekomsel aktif kembali, padahal masyarakat Desa Sioban sangat membutuhkan Tower Jaringan Telkomsel itu. Padahal, sudah satu tahun lebih tower itu berdiri di Desa Sioban Kepulauan Mentawai yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Hanya saja kerjasama pihak Telkomsel dengan pihak Pemkab Mentawai tidak jelas. Dalam hal masalah pembayaran sewa tanah dan honor yang punya tanah dimana tower itu didirikan.

Sebut saja, Yanti (58th) salah seorang Pengusaha Rumah Makan pada Koran ini, bahwas masyarakat di daerahnya ini sangat perlu sekali jaringan sinyal Telkomsel. “Karena kami harus berkomunikasi dengan relasi antar daerah untuk kebutuhan dagang. Order bahan masakan ke Padang dan  sesama daerah di Mentawai. Ini yang terputus di Desa Sioban Kec. Sipora Selatan Kab. Kepulauan Mentawai, ini satu harapan yang sangat kami nantikan, “ujar Yanti.

Senada, Vivi (27th) salah seorang pengusaha kebutuhan harian, meminta perhatian serius pemkab dan pihak Telkomsel agar menyelesaikan permasalahan Tower Telkomsel yang sudah tidak beroperasi lagi. “Kami sangat membutuh komunikasi telphon terutama hari Kamis, hari pasar di Desa Sioban, untuk order barang ke Agen-agen yang ada di Padang, ’’ungkap Vivi.

Salah seorang pedagang HP bernama Ola (35th) menyebutkan bahwa dalam bulan-bulan ini, di Kepulauan  Mentawai, khususnya di Desa Sioban HP sangat laris sekali bak kacang goreng. “Pasalnya lagi musim cengkeh, kini harga cengkeh satu kilonya Rp 125 ribu. anak-anak Desa Sioban  banyak  berduit mereka senang beli HP untuk persiapkan, kalau jaringan sudah baik, “ujarnya.

Dari pengakuan Nofri, jaringan Tower Telekomsel tersebut bermasalah, karena ketidakjelasan pembayaran honor Penjaga Tower dengan pihak Telekomsel. “Dulu tanah itu sudah dihibah pemiliknya Bapak Mulyadi dengan harapan adanya sebagai Security dan mendapat honor per-bulan. Ini yang belum duduk permasalahan, maka kunci Tower dipegang oleh Securtiynya dari pihak anak Mulyadi bernama Dedi. Dia juga Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Mentawai di Kec. Sipora Selatan dijanjikan honor oleh pihak Telekomsel, “paparnya.

Sementara itu, Binner, Kepala Sekolah SMA 1 Sipora meminta agar hal tersebut segera disikapi oleh Unsur Muspika Kec. Sipora Selatan, masalah Tower dengan kerjasama Telekomsel dan pihak pemda. Sementara Dedi, selaku Security Tower berdalih bahwa Tower Telokomsel banyak  jaringan yang rusak dan perlu kipas Angin untuk pendingin, sambil  menunggu, tenaga ahli teknis dari Jakarta. Camat Sipora Selatan akan  melakukan rapat dengan unsur Muspika, ada apa permasalah yang sebenarnya, “terang Irram.          (afridon/ferr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar