Kamis, 08 Januari 2015

Kerja 10 Hari Dihargai Rp 25 Ribu

DHARMASRAYA, Investigasi News — Sungguh malang nian nasib kelompok anak-anak remaja ini, ibarat kata pepatah Minang, “Alek Habis Hutang Tumbuah Pembantu Manangguangkan. Karena sudah susah payah bekerja demi mengangkat serta mengharumkan nama besar Ranah Cati Nan Tigo dalam acara bergengsi tingkat Provinsi SumBar (Porprov XIII) tahun 2014. Alhasil, 55 orang remaja sekolah ini, yang ikut andil menentukan nasib Dharmasraya dikecewakan pihak Humas Pemda daerahnya sendiri.
Sebagaimana diketahui guna menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi Sumatra Barat yang ke- 13 tahun di tahun 2014, Kab. Dharamsraya dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan pecan olahraga bergensi itu. Pecan olahraga yang berlangsung dari tanggal 16 sampai dengan 26 Desember 2014 (sepuluh hari) itu memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Salah satunya kesiapan tim peliputan setiap moment dalam acara olahraga yang dipertandingkan nantinya  tersebut.

Keterlibatan Tim Peliputan acara olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Porprov XIII itu, mempergunakan tenaga remaja sekolah. Ini, terungkap dari pengakuan Wendi, salah seorang remaja sekolahan bersama beberapa rekannya dengan berlinangan air mata menuturkan derita yang menimpa mereka.

“Selama sepuluh hari kami bekerja tidak kenal lelah, siang dan malam melakukan peliputan berita dan mendokumentasikan setiap kegiatan perlombaan, baik dalam bentuk gambar maupun video demi mengangkat dan mengharusmkan nama Dharmasraya di tingkat daerah dan Nasional, tetapi yang kami dapatkan hanya ini Bang, “ujar mereka kecewa.

Diceritakan Wandi dan teman-temannya itu, mereka sudah menyampaikan keluhannya kepada beberapa rekan media namun tidak terpublikasi, sehingga kepada Koran Investigasi News mereka berharap ini dapat dipublikasikan agar Bapak Bupati Adi Gunawan mendegarkan jeritan hati mereka.

“Kami di sekolah didatangi salah seorang staf Humas Pemkab Dharmasraya sebelum diselenggarakannya Porprov itu Bang. Kami lalu diminta membantu meliput kegiatan Porprov selama sepuluh hari dengan iming-iming untuk photo yang dikirim ke media center dihargai Rp 7500,- dan untuk dokumentasi berupa video menurut perjanjian akan dihargai Rp 25 ribu, “ungkapnya.

Mereka, mengaku tidak ada meminta kerja seperti itu ke pihak Humas Pemkab Dharmasraya, dari pihak humas langsung meminta mereka membantu humas dan setelah bekerja sesuai permintaan pihak humas tanpa pemberitahuan sebelumnya ternyata kekecewaan yang diperdapat.

“Kami bekerja siang malam demi mendapatkan photo dan vidio dan tempatnya pun jauh-jauh dan kami harus kesana. Apalagi  dengan berlinang air mata, selama cara berlangsung sering hujan, namun kami terus bekerja, tetapi apa yang didapat sekarang? Selama sepuluh hari kami bekerja kami hanya mendapatkan imbalan Rp. 25000,- saja, apa tidak sedih Bang? “ungkap dia.

Ketika mereka bersama-sama menanyakan pada pihak Humas Pemkab Dharmasraya, kenapa jerih payah mereka selama sepuluh hari hanya dihargai Rp 25 ribu saja tidak sesuai perjanjian dan kesepakatan yang ditawarkan pihak humas sebelumnya, menurut Wendi pihak humas hanya menjawab, “Sekarang ini kami humas  keterbatasan dana jadi kami hanya bisa membayarkan sebanyak itu, “katanya singkat, apa tidak kecewa kita bang?, tambah Wendi lagi.  (JIMMY) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar