Diraihnya Plakat Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan RI kepada Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria membuktikan keberhasilan daerah ini dalam menata tranportasi public meski baru perdana mengikuti penilaian menjadi prestasi luar biasa daerah pemekaran dari Kab. Solok ini. Selain kepedulian sosial pemimpin daerah ini terhadap berbagai permasalahan sosial masyarakatnya patut diapresiasi warganya dalam melanjutkan kepemimpinan dimasa akan datang
PADANG ARO, Investigasi News — Seiring berjalannya waktu daerah pemekaran dari kabupaten induk yakni, Kabupaten Solok diperiode dua kali kepemimpinan Bupati Solok Selatan H. Muzni Zakari dan H. Abdul Rahman diusianya yang kesebelas tahun (HUT 11) Kab. Solok Selatan mulai menapaki kemajuan diberbagai bidang, terbukti dengan diraihnya prestasi yang ditorehkan daerah ini dibidang Transportasi dan Sosial yang terus membaik.
Pemkab Solok Selatan yang berdiri 07 Januari 2003 berdasarkan UU No. 38 tahun 2003 tentang pembentukan Kab. Solok Selatan, Dharmasraya dan Pasaman Barat, dimasa kepemimpinan merakyat ini telah membangun berbagai infrastruktur daerahnya dimulai dari titik nol, dari tahun ke-tahun sudah banyak membawa perubahan dan pembenahan infrastruktur jalan dan jembatan penghubung antar jorong, nagari, Kecamatan, kabupaten serta antar provinsi pun dilakukan Muzni-Rahman.
Dimulai dari pembangunan kawasan pinggiran atau daerah terisolir, seperti; jalan tembus Solok Selatan ke Dharmasraya. Sehinga memperdekat hubungan antar kabupaten ini sebagai bentuk percepatan pertumbuhan lajunya perekonomian di Solok Selatan. Kemudian peningkatan jalan kabupaten dari Abai menuju Kenagarian Lubuak Malako Ulang Aliang Tangah dan Ulang Aliang Selatan. Jalan tersebut melewati jembatan Golden Bridge (Jembatan Emas - red) yang telah selesai dibangun pada tahun 2013 lalu.
Daerah di Kecamatan Sangir Batang Hari ini merupakan kawasan daerah kaya di Solok Selatan, namun selama ini masih terisolasi, Justru itu Pemkab Solok Selatan menghapus keterisoliran dengan membangun infrastruktur jalan, sehinga akses dari daerah tersebut menuju ibu kota Kabupaten makin lancar.
Pelebaran pembangunan jalan di Sangir Balai Janggo, sebagai daerah penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Solok Selatan. Sehingga aktivitas kendaraan lancar menuju pusat ibu kota. Di Padang Air Dingin menuju Lubuak Batuang Kec. Sangir Jujuan jalannya dicor Beton.
Sementara di Nagari Lubuak Gadang Timur Kec. Sangir tepatnya di Tandai yang dihuni penduduk 700 Kepala Keluarga selama ini hidup sebagai orang pedalaman sekarang telah menikmati pembangunan jalan lingkar dengan lebar 12 meter, ini sekaligus merupakan jalan alternatif bila kondisi jalan provinsi di Bukit Mangis terputus masyarakat bisa melintas melalui simpang PB Kecamatan Balai Janggo.
Daerah terisolir lain seperti Jorong Si Mancuang, Kecamatan Pauh Duo yang lebih di kenal dengan Kawasan Hutan Nagari Si Mancuang, yang telah mengangkat Nama Kabupaten Solok Selatan kemata dunia telah di kunjungi 13 Negara di saat kepemimpinan Muzni-Rahman.
Bahkan dengan keberhasilan pengolahan Hutan Si Mancuang H, Musni Zakaria di undang untuk jadi nara sumber mengenai pengelolaan hutan di tingkat dunia dan juga H, Abdul Rahman beserta Tri Handoyo Kadis Hutbun Solok Selatan baru saja berkunjung ke Jerman memenuhi undangan dalam rangka mempelajari tata cara pengelolaan hutan agar lebih baik lagi.
Bupati Solsel H. Muzni Zakaria mengungkapkan apresiasinya terhadap Dinas Perhubungan dan Informatika Solsel yang mampu mengelola transportasi publik dengan baik. “Meski baru pertama kali ikut serta dalam penilaian Wahana Tata Nugraha tapi Kabupaten Solok Selatan telah mampu meraih Plakat WTN, “ungkap Bupati dengan ekspresi yang bahagia saat menerima Plakat WTN dari Kadis Perhubungan Solsel yang diwakili oleh Sekretaris Dishub M. Ruhyani di Ruang Kerja Bupati Solsel.
Bupati berharap, kedepannya agar Dinas Perhubungan dan Informatika Solsel lebih meningkatkan lagi kinerjanya sehingga akan menghasilkan penghargaan-penghargaan yang lebih tinggi lagi. “Sekarang baru mendapatkan Plakat WTN, kedepannya harus ditingkatkan lagi sehingga berhasil memperoleh Piala WTN” Harap Bupati.
Bahkan bantuan dari Kementerian Perhubungan RI berupa DAMRI Perintis tersebut merupakan perdana di Sumbar. Direktur Usaha Perum DAMRI, Sarmadi Usman menjelaskan, program ini bertujuan untuk membantu pelayanan jasa transportasi bagi daerah yang belum memiliki transportasi umum. “Program ini perdana di Sumbar. Program Kementerian Perhubungan ini sangat membantu daerah terisolir dari aspek transportasi, “katanya.
Bupati Solsel Muzni Zakaria menjelaskan, keberhasilan ini adalah buah dari perjuangan panjang pemerintah setempat untuk membebaskan masyarakat dari keterisolasian transportasi. “Insya Allah, kendaraan DAMRI Perintis ini. Kita berharap penggunaannya berjalan lancar dan dapat dirasakan masyarakat,” jelas bupati.
Dua unit mobil itu dialokasikan untuk sarana transportasi dari Leter W, daerah perbatasan Kab. Solsel dengan Kerinci, menuju pusat kabupaten di Padang Aro. Terminal sementara di depan rumah makan Rakhmat Padang Aro. Sementara di Leter W, dekat terminal terakhir perbatasan Solsel - Kerinci. “Kita berharap masyarakat dapat memanfaatkan kendaraan ini, “pintah bupati.
Dia menambahkan, selama ini akses dari Padang Aro yang merupakan ibu kota kabupaten ke Sangir Balai Janggo hanya menggunakan ojek sepeda motor atau masyarakat memakai kendaraan sendiri. “Dengan adanya bus perintis ini diharapkan bisa lebih memudahkan warga menuju ke Padang Aro, “ujarnya. Menurut dia, dengan menggunakan bus perintis Damri masyarakat akan lebih hemat karena ongkosnya murah. “ Dia berharap dengan sudah lancarnya hubungan dari Padang Aro ke Sangir Balai Janggo diharapkan mampu membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Selain itu, kepedulian sosial yang tinggi Bupati dan Wakil Bupati yang tidak segan-segan turun ke lapangan meninjau kebakaran, longsor dan banjir, dan pemda telah berupaya membantu meringankan beban warga korban banjir dan longsor. PemdaSolok Selatan melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mendistribusikan 1,5 ton beras termasuk bahan makanan ke Nagari Sungai Kunyit dan Nagari Pakan Rabaa Utara, di Pinti Kayu Nagari Pakan Rabaa Utara Kec. Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).
Dikatakannya, bencana alam terjadi diluar kendali kita, apa yang ada dalam kendali kita adalah sikap kita dalam menghadapi musibah tersebut dan Bencana alam adalah pengigat bagi kita bahwa kita harus lebih memperhatikan keseimbangan Alam, lebih memperhatikan kemanusiaan, lebih memperhatikan hakikat diri, “tukuknya. (HEN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar