Jumat, 23 Januari 2015

SELAYANG PANDANG


Mantan Anggota DPRD Padang Pariaman dan Anggota DPRD 2014-2019 Penggemar Batu Akik Lubuk Nyarai Lubuk Alung Padang Pariaman 1

Honor Security Tak Dibayarkan, Tower Telekomsel Dimatikan

MENTAWAI, Investigasi News—Masyarakat Desa Sioban sangat membutuh Tower Jaringan Telekomsel aktif kembali, padahal masyarakat Desa Sioban sangat membutuhkan Tower Jaringan Telkomsel itu. Padahal, sudah satu tahun lebih tower itu berdiri di Desa Sioban Kepulauan Mentawai yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Hanya saja kerjasama pihak Telkomsel dengan pihak Pemkab Mentawai tidak jelas. Dalam hal masalah pembayaran sewa tanah dan honor yang punya tanah dimana tower itu didirikan.

Sebut saja, Yanti (58th) salah seorang Pengusaha Rumah Makan pada Koran ini, bahwas masyarakat di daerahnya ini sangat perlu sekali jaringan sinyal Telkomsel. “Karena kami harus berkomunikasi dengan relasi antar daerah untuk kebutuhan dagang. Order bahan masakan ke Padang dan  sesama daerah di Mentawai. Ini yang terputus di Desa Sioban Kec. Sipora Selatan Kab. Kepulauan Mentawai, ini satu harapan yang sangat kami nantikan, “ujar Yanti.

Senada, Vivi (27th) salah seorang pengusaha kebutuhan harian, meminta perhatian serius pemkab dan pihak Telkomsel agar menyelesaikan permasalahan Tower Telkomsel yang sudah tidak beroperasi lagi. “Kami sangat membutuh komunikasi telphon terutama hari Kamis, hari pasar di Desa Sioban, untuk order barang ke Agen-agen yang ada di Padang, ’’ungkap Vivi.

Salah seorang pedagang HP bernama Ola (35th) menyebutkan bahwa dalam bulan-bulan ini, di Kepulauan  Mentawai, khususnya di Desa Sioban HP sangat laris sekali bak kacang goreng. “Pasalnya lagi musim cengkeh, kini harga cengkeh satu kilonya Rp 125 ribu. anak-anak Desa Sioban  banyak  berduit mereka senang beli HP untuk persiapkan, kalau jaringan sudah baik, “ujarnya.

Dari pengakuan Nofri, jaringan Tower Telekomsel tersebut bermasalah, karena ketidakjelasan pembayaran honor Penjaga Tower dengan pihak Telekomsel. “Dulu tanah itu sudah dihibah pemiliknya Bapak Mulyadi dengan harapan adanya sebagai Security dan mendapat honor per-bulan. Ini yang belum duduk permasalahan, maka kunci Tower dipegang oleh Securtiynya dari pihak anak Mulyadi bernama Dedi. Dia juga Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Mentawai di Kec. Sipora Selatan dijanjikan honor oleh pihak Telekomsel, “paparnya.

Sementara itu, Binner, Kepala Sekolah SMA 1 Sipora meminta agar hal tersebut segera disikapi oleh Unsur Muspika Kec. Sipora Selatan, masalah Tower dengan kerjasama Telekomsel dan pihak pemda. Sementara Dedi, selaku Security Tower berdalih bahwa Tower Telokomsel banyak  jaringan yang rusak dan perlu kipas Angin untuk pendingin, sambil  menunggu, tenaga ahli teknis dari Jakarta. Camat Sipora Selatan akan  melakukan rapat dengan unsur Muspika, ada apa permasalah yang sebenarnya, “terang Irram.          (afridon/ferr)

TERUNGKAP PEMBERHENTIAN DIRUT PDAM, USAI PEMERIKSAAN BPK RI, DASRIL B DIGANTI

PADANG PARIAMAN, Investigasi News — Pemberhentian Dirut PDAM Padang Pariaman, Dasril Basyir dari jabatannya terungkap setelah dilakukannya audit dan pemeriksaan oleh BPK-RI. Sehingga, memaksa Bupati Ali Mukhni mengeluarkan SK Pemberhentian Dasril Basyir No. 369/KEP/BPP/2014. Lalu ditunjuklah pejabat sementara yang kemudian juga mengundurkan diri. Sehingga Bupati Padang Pariaman akhirnya menunjuk Plt PDAM dari kalangan interen perusahaan daerah itu yakni Mulyadi, Amd Kepala Unit PDAM VII Koto Sungai Sariak.

Setelah menjabat kurang lebih 2 (dua) tahun selaku Dirut di Perusda Padang Pariaman itu, Dasril Basyir setelah digantikan ternyata tidak pernah lagi masuk ke perusahaan. Mulyadi, Amd sebagai pejabat sementara Dirut PDAM Padang Pariaman menjelaskan pada Investigasi News bahwa posisinya hanya sebagai pelaksana tugas selama 6 (enam) bulan.

Adanya pertanyaan public soal dicopotnya Dasril ada kaitannya dengan hasil pemeriksaan BPK-RI sehingga memaksa Bupati Ali Mukhni mengeluarkan SK pemberhentiannya? Masih merupakan misteri yang belum terjawabkan, sementara Mulyadi selaku Plt. Dirut PDAM yang baru enggan berkomentar soal itu. “Saya hanya pelaksana tugas selama enam bulan, “jawabnya singkat.

Menurut Mulyadi, adapun jumlah konsumen pemakai air PDAM yang tercatat di Kab. Padang Pariaman sebanyak 15.000. Sementara yang ada tercatat direkeningnya sekitar sepuluh ribu. “Lima ribu  pelanggan lagi, kami telah melakukan pemutusan aliran dan ada juga konsumen meminta agar di rumahnya aliran air PDAM dipasang kembali  kerumah yang bersagkutan, “ujarnya.

Mengenai aliran air yang berasal dari Lubuk Bonta dan Sungai Geringging, Lubuk Alung dan di lokasi, karena debit air punya kekuatan besar maka sering terjadi kerusakan pada jaringan pipa yang terdapat di lapangan. “Masalah Water Meter yang rusak sudah ada kita ganti dengan yang baru. Dan yang belum terganti masih kami usahakan untuk memperbaikinya, sebab prinsip kita atau semacam ide baru, “tuturnya.

Dikatakannya, selagi memangku jabatan sebagai Plt. cuma ketentuanya selama enam bulan menjelang duduknya Pejabat Defenitif. “Kalau terjadi kerusakan pada pipa di lapangan kapan perlu kami tidur di lokasi dimana tempat pipa itu mengalami kebocoran. Meskipun sampai larut malam dan kami belum berhenti bekerja sebelum kerusakan ini selesai, itulah motto kami dari PDAM, “ungkap Mulyadi.
Kepada Konsumen PDAM pihaknya berharap, sebagaimana yang telah berlalu terdapat Konsumen yang sering menunggak tapi sekarang kepetusan dari perusahan, kalau sudah lewat dari tiga bulan limit yang diberikan, maka dikenakan sanksi pemutusan aliran airnya.

“Jika ingin kembali berlangganan dan rumahnya mau dimasukan air PDAM, bayarlah tunggakan serta dendanya. Setiap pipa yang bocor pasti kita ganti dan dikerjakan oleh petugas non karyawan. Sekaligus saya turun langsung  ke lokasi dimana  pipa tersebut mengalami kerusakan, “tukuknya.  (B.Charles) 

Belajar dari Sukses Bengkel Citra Dragon Sungai Sariak

Pemasaran Alat Mesin Tani (Alsintan) rakitan Industri Citra Dragon Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Kabupaten Padang Pariaman memiliki prospek cerah dan sangat  menjanjikan. Pasalnya alat modernisasi pertanian rancangan putra daerah ini sangat bermamfaat untuk pengolahan sawah bagi petani. Demikian diungkapkan, Riko Andri Agus, SE Manager Citra Dragon pada Investigasi News (16/01/14). “Sebelum kita merakit kerangka mesin, terlebih dahulu  konsumen dapat langsung memesan Alsintan ke Citra Dragon. Ini akan mendapat perhatian penuh kami disini, “ulas Riko Andri Agus, SE yang akrab disapa Riko.

Diungkapkannya, selain memenuhi permintaan Alsintan daerah Kab. Padang Pariaman dan Kota Pariaman pihaknya mendapat pesanan Alsintan dari Kelompok Tani (Keltan) daerah lainnya di Sumbar. “Kita telah lakukan semacam MoU dengan pemda setempat,..Alhamdulillah,, seperti yang dapat kita saksikan, Selasa lalu, semua Alsintan yang kita buat, langsung kita kirim ke Kab. Dharmasraya. Setiap adanya pesanan, kami siap tinggal kirim alat ini sampai ke lokasi dimana mereka yang membutuhkan  usaha kami ini, “kata Putra, DR. H. (Hc) Aguswa. B ini.

“Kalau kita perhatikan dari tahun ketahuan masyarakat tidak perlu lagi memikirkan, menggarap lahan seperti sawah, disamping tidak memakan waktu cukup lama dengan biaya yang relatif murah jika dibandingkan dengan memanfaatkan tenaga manusia. Alsintan saat sekarang ini disebut  alat  yang termodren  di dunia pertanian, selain bajak sawah kami juga menyediakan berupa pemotong padi, “papar Riko. Dijelaskannya, perlu sekali jadi bahasan bandingan bagi usaha lainya dengan usaha yang sama, puluhan tahun lalu kami cuma hanya membuka bengkel las. “Karena orangtua saya Aguswar ulet dibidang usaha yang tengah digelutinya dan sering melakukan study banding, beliau banyak belajar dengan orang asing dan telah banyak penghargaan yang kami raih serta kami pajang diperusahan ini, “ujarnya.

Lanjutnya, kadangkala Industrinya menjandi ajang kunjungan bagi Pemerintah maupun Swasta yang ingin melihat langsung alat-alat apa saja yang telah diolah Citra Dragon, maka Alsintan  bisa dijadikan untuk pemanfaatan oleh masyarakat luas, terutama bagi  petani. Dari hasil pengalaman dengan bengkel  las, asal mulanya, kian hari  usahanya terus berkembang semakin banyak konsumen menginginkan Alsintan dari Citra Dragon.

“Maka kami bukalah semacam Industri seperti kita lihat sekarang ini, inilah sejarah yang sulit kami lupakan, mulai dari karyawan hanya lima orang sewaktu bengkel yang lokasinya di Simpang Kampung Bendang. Sekarang kami telah mandiri dan dapat mempekerjakan sebanyak 60 orang karyawan setiap harinya, kecuali hari Jummat, karyawan kami liburkan dan  pekerja  terdiri dari  pemuda dan bahkan ada diantara karyawan kami yang sudah punya keluarga, “ungkapnya.

Menurut anak muda ini, mungkin atas berkat yakin keluarganya, usaha ini terus berkembang, bahkan Alsintan telah merambah Sumatera sampai ke Pulau Jawa. Alhasil dari usaha bengkel Alsintan merambah kepada  usaha lain seperti; membuka beberapa Showroom sampai ke rumah makan hingga sebuah Klinik Citra Aguswar Medical Center (CAMC) di Desa Rambai Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Selain itu ada menyediakan Air Mineral isi ulang dan usaha lainya semua berkat kesungguhan pihaknya se-keluarga.

Begitupun dengan perakitan sepeda motor menjadi becak motor (Bentor) yang sekarang di perkantoran  dewasa ini kantor pemerintahan sangat  memerlukan  becak motor untuk membawa sampah. “Kalau pemda ingin pesan dan  kami siap bikin dan setiap konsumen tetap  kita layani secara optimal. Dengan keahlian merakit Alsintan begitu dengan mudah pula  kami  membuat pesanan apa saja yang dibutuhkan masyarakat, “terangnya.

Semua itu menurut Riko tidak terlepas dari bimbingan keahlian ayahnya (H. Aguswar. B) disertai dengan doa. “Insya Allah semua karya kami sudah dapat dirasakan mamfaatnya oleh berbagai kalangan karena dengan mempergunakan Alsintan bagi masyarakat yang usahanya sebagai petani telah banyak yang sukses  memiliki Alsintan dikarenakan pengolahan lahan pertaniannya menjadi singkat dan berbiaya ringan, “tukuk Riko menimpali. (B.Charles)

DR. H. (Hc) Aguswar. B, Bantu Bedah Rumah Warga Kp. Paneh Pariaman

PARIAMAN, Investigasi News — Ani (40Th) seorang ibu rumah tangga warga Kp. Paneh, Kota Pariaman menerima bantuan bedah rumah. Dimana, semua kebutuhan bahan bangunan untuk membangun rumah janda itu ternyata ditanggung oleh Direktur Bengkel Industri Citra Dragon Sungai Sariak, Kec. VII Koto Kab. Padang Pariaman, DR. H. (Hc) Aguswar. B. Nilai bantuan putra Sungai Sariak ini, senilai Rp 30 Juta. Itu diluar biaya upah tukang dan buruh yang juga ditanggung Aguswar hingga rumahnya selesai dan ditempati oleh Ani bersama anak-anak mereka nantinya.

Adanya, Nawaitu dari Aguswar terungkap, ketika dia melaksanakan Sholat di salah satu Masjid An-Nur Kampung Paneh Kota Pariaman. Saat itu, Aguswar melihat sebuah rumah dengan kondisi sangat memprihatinkan sehingga boleh dikatakan masuk kategori rumah tidak layak huni. Pasalnya, jika turun hujan atap rumah itu kebocoran, sementara usaha Ani adalah seorang pembuat Kerupuk Jengkol dengan penghasilan rendah.

“Penjualan usahanya, hanya untuk biaya buat sehari-hari dan belanja  anak-anak, “ujar Aguswar kepada Investigasi News. Tambahnya, biaya segitu agaknya belum mencukupi, mereka sementara (Ani) bersama orang yang dia cintai sudah lama pisah ranjang (cerai). Dengan penghasilan, “Manokok Karupuak Jariang”, mereka

jual ke warung dan setelah menerima uang dari pemilik kedai baru dia dapat belanja unuk kebutuhan pokok yang mereka perlukan setiap harinya. “Saya sangat tersentuh melihat seorang ibu rumah tangga seperti Ani, “kata Aguswar. Selain itu di lokasi berbeda di daerah Aguswar sendiri juga telah melakukan kegiatan yang sama. Termasuk membantu pembangunan rumah ibadah. “Sebab dari kecil jiwa sosial ini sudah ditanamkan  orangtua untuk berbhakti, jika saya sukses untuk  membantu masyarakat tidak mampu dan ternyata Allah izinkan, “ungkap Aguswar.

Dikatakannya, inilah pesan orang tua yang merupakan amanah beliau berikan kepada dirinya. “Amanah inilah yang tak saya sia-siakan namun karena niat baik tertancap pada diri saya,.. lhamdullilah usaha Industri yang saya  pimpin menemui kemajuan sehingga sebagian rezki bagi orang tidak mampu tertompang bersama saya. Jadi dengan uang yang saya sisihkan dan bisa buat membantu keluarga tidak mampu yang pantas  menerimanya, “tutur Aguswar.

Selain itu, Aguswar juga menghimbau kepada masyarakat yang merasakan dirinya tidak berkecukupan, Insya Allah dia akan perhatikan dengan sepenuh hati. Ini suatu yang patut dicontoh oleh pengusaha lain yang sukses untuk melaksanakan hal demikian. “Termasuk kalau ada masyarakat yang punya usaha  kecil-kecilan yang membutuhkan dana tapi tak punya modal sepanjang bisa saya bantu, ya,, kita bantulah sebab mereka butuh diperhatikan, “ujarnya.

“Jangan  segan-segan saya akan beri modal sesuai dengan hasil usaha yang saya jalani sekarang ini. Cuma untuk diketahui kalau masih juga masyarakat yang rumahnya tidak layak huni dan ingin diperlakukan dengan hal yang sama dan  harus diketahui oleh pemerintah setempat. Sebab, setiap masyarakat yang saya bantu, juga harus sepengetahuan pihak berkompeten meskipun bantuan tersebut sifatnya pribadi, “tukuk Aguswar.        (B.Charles)

Plakat WTN Bukti Terwujudnya Transportasi yang Baik di Solok Selatan

Diraihnya Plakat Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan RI kepada Bupati Solok Selatan, H. Muzni Zakaria membuktikan keberhasilan daerah ini dalam menata tranportasi public meski baru perdana mengikuti penilaian menjadi prestasi luar biasa daerah pemekaran dari Kab. Solok ini. Selain kepedulian sosial pemimpin daerah ini terhadap berbagai permasalahan sosial masyarakatnya patut diapresiasi warganya dalam melanjutkan kepemimpinan dimasa akan datang

PADANG ARO, Investigasi News — Seiring berjalannya waktu daerah pemekaran dari kabupaten induk yakni, Kabupaten Solok diperiode dua kali kepemimpinan Bupati Solok Selatan H. Muzni Zakari dan H. Abdul Rahman diusianya yang kesebelas tahun (HUT 11) Kab. Solok Selatan mulai menapaki kemajuan diberbagai bidang, terbukti dengan diraihnya prestasi yang ditorehkan daerah ini dibidang Transportasi dan Sosial yang terus membaik.

Pemkab Solok Selatan yang berdiri 07 Januari 2003 berdasarkan UU No. 38 tahun 2003 tentang pembentukan Kab. Solok Selatan, Dharmasraya dan Pasaman Barat, dimasa kepemimpinan merakyat ini telah membangun berbagai infrastruktur daerahnya dimulai dari titik nol, dari tahun ke-tahun sudah banyak membawa perubahan dan pembenahan infrastruktur jalan dan jembatan penghubung antar jorong, nagari, Kecamatan, kabupaten serta antar provinsi pun dilakukan Muzni-Rahman.

Dimulai dari pembangunan kawasan pinggiran atau daerah terisolir, seperti; jalan tembus Solok Selatan ke Dharmasraya. Sehinga memperdekat hubungan antar kabupaten ini sebagai bentuk percepatan pertumbuhan lajunya perekonomian di Solok Selatan.  Kemudian peningkatan jalan kabupaten dari Abai menuju Kenagarian Lubuak Malako Ulang Aliang Tangah dan Ulang Aliang Selatan. Jalan tersebut melewati  jembatan Golden Bridge (Jembatan Emas - red) yang telah selesai dibangun pada tahun 2013 lalu.

Daerah di Kecamatan Sangir Batang Hari ini merupakan kawasan daerah kaya di Solok Selatan, namun selama ini masih terisolasi, Justru itu Pemkab Solok Selatan menghapus keterisoliran dengan membangun infrastruktur jalan, sehinga akses dari daerah tersebut menuju ibu kota Kabupaten  makin lancar.

Pelebaran pembangunan jalan di Sangir Balai Janggo, sebagai daerah penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Solok Selatan. Sehingga aktivitas kendaraan lancar menuju pusat ibu kota. Di Padang Air Dingin menuju Lubuak Batuang Kec. Sangir Jujuan jalannya dicor Beton.

Sementara di Nagari Lubuak Gadang Timur Kec. Sangir tepatnya di Tandai yang dihuni penduduk 700 Kepala Keluarga selama ini hidup sebagai orang pedalaman sekarang telah menikmati pembangunan jalan lingkar dengan lebar 12 meter, ini sekaligus merupakan jalan alternatif bila kondisi jalan provinsi di Bukit Mangis terputus masyarakat bisa melintas melalui simpang PB Kecamatan Balai Janggo.
Daerah terisolir lain seperti Jorong Si Mancuang, Kecamatan Pauh Duo yang lebih di kenal dengan Kawasan Hutan Nagari Si Mancuang, yang telah mengangkat Nama Kabupaten Solok Selatan kemata dunia telah di kunjungi 13 Negara di saat kepemimpinan Muzni-Rahman.

Bahkan dengan keberhasilan pengolahan Hutan Si Mancuang H, Musni Zakaria di undang untuk jadi nara sumber  mengenai pengelolaan hutan di tingkat dunia dan juga H, Abdul Rahman beserta Tri Handoyo Kadis Hutbun Solok Selatan baru saja berkunjung ke Jerman memenuhi undangan dalam rangka mempelajari tata cara pengelolaan hutan agar lebih baik lagi.

Bupati Solsel H. Muzni Zakaria mengungkapkan apresiasinya terhadap Dinas Perhubungan dan Informatika Solsel yang mampu mengelola transportasi publik dengan baik. “Meski baru pertama kali ikut serta dalam penilaian Wahana Tata Nugraha tapi Kabupaten Solok Selatan telah mampu meraih Plakat WTN, “ungkap Bupati dengan ekspresi yang bahagia saat menerima Plakat WTN dari Kadis Perhubungan Solsel yang diwakili oleh Sekretaris Dishub M. Ruhyani di Ruang Kerja Bupati Solsel.
Bupati berharap, kedepannya agar Dinas Perhubungan dan Informatika Solsel lebih meningkatkan lagi kinerjanya sehingga akan menghasilkan penghargaan-penghargaan yang lebih tinggi lagi. “Sekarang baru mendapatkan Plakat WTN, kedepannya harus ditingkatkan lagi sehingga berhasil memperoleh Piala WTN” Harap Bupati.

Bahkan bantuan dari Kementerian Perhubungan RI berupa DAMRI Perintis tersebut meru­pakan perdana di Sumbar. Direktur Usaha Perum DAM­RI, Sarmadi Usman men­jelas­kan, program ini bertujuan untuk membantu pelayanan jasa transportasi bagi daerah yang belum memiliki trans­portasi umum. “Program ini perdana di Sumbar.  Program Kementerian Perhubungan ini sangat membantu daerah terisolir dari aspek transportasi, “katanya.

Bupati Solsel Muzni Za­karia menjelaskan, keber­hasilan ini adalah buah dari perjuangan panjang pe­me­rintah setempat untuk mem­bebaskan masyarakat dari keterisolasian transportasi. “Insya Allah, kendaraan DAMRI Perintis ini. Kita berharap penggunaannya berjalan lancar dan dapat dirasakan masyarakat,” jelas bupati.

Dua unit mobil itu dialokasikan untuk sarana transportasi dari Leter W, daerah perbatasan Kab. Solsel dengan Kerinci, menuju pusat kabupaten di Padang Aro. Terminal sementara di depan rumah makan Rakhmat Padang Aro. Sementara di Leter W, dekat terminal terakhir perbatasan Solsel - Kerinci. “Kita berharap masya­rakat dapat memanfaatkan kendaraan ini, “pintah bupati.

Dia menambahkan, selama ini akses dari Padang Aro yang merupakan ibu kota kabupaten ke Sangir Balai Janggo hanya menggunakan ojek sepeda motor atau masyarakat memakai kendaraan sendiri. “Dengan adanya bus perintis ini diharapkan bisa lebih memudahkan warga menuju ke Padang Aro, “ujarnya. Menurut dia, dengan menggunakan bus perintis Damri masyarakat akan lebih hemat karena ongkosnya murah. “ Dia berharap dengan sudah lancarnya hubungan dari Padang Aro ke Sangir Balai Janggo diharapkan mampu membantu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selain itu, kepedulian sosial yang tinggi Bupati dan Wakil Bupati yang tidak segan-segan turun ke lapangan meninjau kebakaran, longsor dan banjir, dan pemda telah berupaya membantu meringankan beban warga korban banjir dan longsor. PemdaSolok Selatan melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mendistribusikan 1,5 ton beras termasuk bahan makanan ke Nagari Sungai Kunyit dan Nagari Pakan Rabaa Utara, di Pinti Kayu Nagari Pakan Rabaa Utara Kec. Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).

Dikatakannya, bencana alam terjadi diluar kendali kita, apa yang ada dalam kendali kita adalah sikap kita dalam menghadapi musibah tersebut dan Bencana alam adalah pengigat bagi kita bahwa kita harus lebih memperhatikan keseimbangan Alam, lebih memperhatikan kemanusiaan, lebih memperhatikan hakikat diri, “tukuknya. (HEN)

Edisi: 112, Tahun IV (21 - 27 JANUARI 2015)


Jumat, 09 Januari 2015

KEPEMIMPINAN ADI GUNAWAN DAN SYAFRUDDIN. R Menjadikan Dharmasraya Kabupaten Terdepan di Sumbar

Meski dalam usia remaja, kabupaten pemekaran dari Kab. Sijunjung ini telah membuktikan dirinya mampu sejajar dan bahkan lebih dari kab/ kota lainnya di Sumbar. Terbukti, Dharmasraya di usia 11 tahun kepemimpinan H. Adi Gunawan dan Syafruddin. R sukses menggelar ivent-ivent bergengsi tingkat Provinsi Sumbar, diantaranya MTQ tingkat Sumbar, Porprov ke XIII dan ivent-ivent lainnya. Kado terindah dipenghujung tahun dan jabatan kedua pemimpin merakyat ini dengan keluarnya Kab. Dharmasraya dari daerah tertinggal bersamaan dengan kabupaten Induk Kab. Sijunjung.

Bupati H. Adi Gunawan mengungkapkan, Tidak mudah sebuah daerah keluar dari daerah tertinggal, beberapa aspek penting harus terpenuhi seperti tersedianya penerangan listrik sampai ke pelosok daerah. Infrastruktur jalan dan jembatan, ketersediaan sarana air bersih dan sarana pendidikan yang layak, serta peningkatan ekonomi masyarakat melalui pertanian dan perkebunan. “Daerah ini sangatlah strategis terletak di pintu gerbang Sumatra Barat bagian selatan tepatnya Kecamatan Sungai Rumbai dan berbatas langsung dengan Kab. Bungo dan Tebo Provinsi Jambi yang akan memicu pertumbuhan perekonomian wilayah selatan Sumbar.

“Begitu pula ibukota kabupaten di Kecamatan Pulau Punjung dijadikan peningkatan kawasan atau pusat kegiatan wilayah yang di promosikan untuk melayani kegiatan skala provinsi bersama tiga kota lainnya di Sumbar. Pada awal berdirinya Dharmasraya, bergerak dengan empat kecamatan, bergerak dengan fasilitas dan dana yang sangat minim, namun berkat perjuangan dan bakti para tokoh masyarakat serta para pejabat pada masa itu, saat ini Dharmasraya tidak bisa lagi dipandang sebelah mata oleh daerah lain di Sumatra Barat, “paparnya.

Dikatakannya, sebelas tahun Dharmasraya , belumlah umur yang cukup namun kita telah mampu memperlihatkan kemampuan kinerja, sehingga dapat duduk sama rendah dan tegak sama tinggi dengan daerah lain di Sumbar bahkan Indonesia umunya. “Sebelas tahun yang lalu tepatnya 07 Januari 2004 kita melangkah dengan suka cita dan hari ini kita telah dapat meraih apa yang kita cita-citakan. Kita dapat mempertontonkan bukan hanya khalayak ramai bahkan Sumatra Barat, bahwa Dharmasraya mampu, dharmasraya kuat, bahkan untuk Riau dan Jambi, kalau daerah ini memiliki kehormatan, masyarakat yang madani, maju dan sebagai kabupaten terdepan, “ungkap Adi Gunawan.

Kedepan, lanjutnya, pemda akan selalu memberi peluang dan kesempatan dan tempat untuk dapat berkratifitas dan mengembangkan potensinya untuk mengharumkan nama Dharmasraya dimasa mendatang. “Mari kita berkolaberasi, bekerjasama dalam kemampuan yang kita miliki namun dalam koredor bahwa kita bangga Berdharmasraya. Atas nama Bupati Dharmasraya dan masyarakat, kami ucapkan terimakasih, terutama kepada KONI, pelatuh dan para atlet, yangtekah menunjukkan kemampuannya dalam porprov meraih prestasi dengan keringat, semangat juang karena Dharmasraya memiliki semangat juang pantang menyerah, “ujarnya bersemangat.

Senada, Ketua DPRD Dharmasraya, H. Masrul Maas mengatakan,meskipun peringatan HUT Dharmasraya kali ini tidak semeriah tahun sebelumnya, namun bukan berarti mengurangi semangat masyarakat Dharmasraya untuk berkembang dalam berbagai bidang. Ini tampak dari pergelaran Pawai Budaya, dimana masyarakat begitu antusias, bersemangat dalam mengikuti acara itu. Ini disampaikannya dihadapan Bupati H. Adi Gunawan, Wabup H. Syafruddin. R, para Anggota DPRD setempat, MUSPIDA Plus, SKPD, para Camat, Wali Nagari, Niniak Mamak, Bundo Kanduang serta lapisan masyarakat yang menghadiri acara resepsi HUT Dharmasraya itu.

Dikatakannya, jadikanlah HUT dharmasray ini sebagai momen penting untuk menoleh kebelakang dan menatap kedepan masa depan daerah yang kita cintai ini. Karena dalam waktu sebelas tahun ini telah banyak suka maupuin duka dilalui. Serta yang dapat kita raih dan kita perbuat untuk dharmasraya ini diantaranya, kita telah sukses menjalankan suatu Perhelatan Akbar Provinsi Sumatra Barat dan bahkan dalam pertandingan paling bergensi, Sepak Bola kita telah menunjukan yang terbaik di propinsi kita ini. Dia menyempatkan menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan berpasrtisipasi menyukseskan acara Porprov ke-13 Dharmasraya itu, sehingga mengangkat nama besar Dharmasraya di Sumatra Barat. (JIMMY)

SIDANG PARIPURNA ISTIMEWA DPRD DHARMASRAYA SAMBUT HUT KE 11

DHARMASRAYA, Investigasi News—Sidang Paripurna DPRD dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Dharmasraya ke 11 tahun, terasa begitu Istimewa sekali, dibandingkan sidang tahun sebelumnya. Selain Sidang Paripurna Istimewa perdana bagi Anggota Dewan terpilih periode 2014 -2019 juga merupakan Sidang Istimewa terkhir dalam rangka memperingati Hari Jadi bersama Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya, H. Adi gunawan, MM dan H. Syafrudin. R.

Sidang Paripurna Istimewa itu, dihadiri ratusan orang undangan, diantaranya; Anggota DPR RI, Hj. Elviana, Anggota DPD RI, Novi Chandra, Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat, Gubernur SumBar, diwakili Asisten Pemerintahan, Cefrinal Arifin, SE., MM, Bupati dan Walikota daerah tetangga beserta DPRD-nya, para FKPD Dharmasraya, MUSPIDA Plus, para mantan Pejabat, para Pejuang Pendiri Kab. Dharmasraya dengan warisnya, KPU, Panwaslu, para Muspika, Wali Nagari, Cadiak Pandai, Sutan Riska, SE. Tuangku Kerajaan Koto Besar, Niniak Mamak, Alim Ulama, Bundo Kanduang, LSM serta para Tokoh Masyarakat Dharmasraya lainnya.

Sidang Paripurna Istimewa itu, diawali dengan pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Qur’an, lagu Indonesia Raya. Pembukaan Sidang Paripurna Istimewa dibuka langsung Ketua DPRD Dharmasraya, H. Masrul Maas yang dalam sambutannya mengatakan, Sidang Paripurna Istimewa itu dalam rangka Memperingati, HUT Kab. Dharmasraya ke- 11 tahun.

Ketua DPRD Dharmasraya H. Masrul Maas pada kesempatan itu menyampaikan beberapa hal penting diantaranya telah berpulangnya ke Rahmatullah 6 Tokoh Pemekaran Ranah Cati Nan Tigo ini yakni, Alm. H. Ali Anas. Datuak Labuan, H. Maas Rajo Lelo, Hasanul Arifin. Datuak Bondo Rajo, Sutan Dayat Datuak Sunguik, H. Musa Datuak Rajo Adil, U. Arlis Ade Datuak Panghulu Sati.

Dikatakannya, peringatan Hari Jadi merupakan Momentum Intropeksi diri juga evaluasi atas segala hal yang telah dilaksanakan semua unsur dan lembaga pemerintahan serta lapisan masyarakat sebagai pilar tegaknya prinsip Good Local Governance. Makna dan pesan yang terkandung dalam peringatan Hari Jadi ini diantaranya, memerlukan perhatian serius dari stakeholder untuk dapat membenahi diri dan mengejar ketertinggalan.

Dia mengajak masyarakat agar menjauhkan diri dari pertikaian, sehingga melahirkan tata kehidupan yang rukun dan damai di daerah Cati Nan Tigo. Menguburkan kesan yang kurang baik, serta melahirkan ide-ide yang cemerlang, terobosan-terobosan yang berkualitas dan pengabdian yang tidak mengenal lelah untuk melayarkan bahtera besar yang bernama Dharmasraya. “Daerah ini mendambakan hadirnya tangan-tangan terampil dan profesional guna menggali dan mengelola Sumber Daya Alam yang masih tersimpan di perut buminya untuk dimamfaatkan sebesar-basarnya guna peningkatan derajat kesejahteraan warganya, “kata H. Masrul Maas.

Sutan Riska, SE, Tuangku Kerajaan, Tokoh Masyarakat Dharmasraya dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Dharmasraya menempati posisi yang sangat strategis dan dikaruniai Allah SWT Sumber Daya Alam yang melimpah. Dia tidak ingin Sumber Daya Alam yang ada di Kab. Dharmasraya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, sehingga terjadi ketimpangan di tengah-tengah masyarakat. “Sumber Daya Alam kita itu harus dikelola dengan bijak dan ditujukan sebesar-basarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, “ujarnya.

Dikatakannya, pihaknya tidak manutup mata, dibidang ekonomi masyarakat  sudah menampakan peningkatan dari tahun ketahun bahkan sudah memperbesar masyarakat ekonomi menegah ke atas. Namun, diakui kalau masih ada masyarakat kita yang tergolong kurang mampu atau miskin walaupun jumlahnya makin selalu makin berkurang tiap tahunnya. Dia mengajak masyarakat selalu giat bekerja, memfaatkan sumber daya alam dengan baik dan jeli melihat peluang dalam berusaha, selagi masih memiliki ulayat.

“Maamfaatkanlah tanah tersebut dengan sebaik-baiknya untuk lahan perkebunan baik karet, kelapa sawit ataupun tanaman lainnya. Usahakanlah secara swadaya oleh masyarakat sendiri karena, kita tidak menginginkan masyarakat selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah terutama masyarakat kurang mampu. Mari kita sama-sama bertekad mengentaskan kemiskinan dari bumi Dharmasraya yang kita cintai ini, “himbau Sutan Riska, SE. Tuangku Kerajaan.

Sedangkan dibidang sarana dan prasarana, Sutan Riska, SE. Tuangku Kerajaan meminta pemda agar jeli melihat kondisi dalam mengalokasikan dana APBD agar ada pemerataan antara wilayah dan mempertimbangkannya secara adil dalam mengambil kebijakan. “Kepada Pimpinan partai politik dan segenap unsur dalam menentukan kepala daerah hendaknya sesuai aspirasi masyarakat. Siapapun orangnya yang penting mampu membawa daerh ini lebih baik dimasa akan datang. Jangan sampai terjadi perpecahan di tengah-tengah masyarakat, hindari saling fitnah memfitnah, politik uang yang merusak tatanan Demokrasi dalam Negara yang kita cintai ini, “pesannya.

Kepada Gubernur Sumbar, Sutan Riska, SE. Tuangku kerajaan meminta agar gubernur dapat mengalokasikan dana APBD Sumbar, untuk peningkatan dan penyelesaian jalan tembus dari Sungai Rumbai ke Padang Aro Solok Selatan. “Karena jalan ini sangat strategis dalam peningkatan ekonomi masyarakat Dharmasraya yang sebagian besar hidupnya dari sektor pertanian. Lalu, memberikan bantuan bibit, obat-obatan dan sarana lain terutama pada sektor pertanian ini. “ujar Sutan Riska.

Diakhir sambutannya Sutan Riska, SE. Tuangku Kerajaan atas nama masyarakat Dharmasraya menyampaikan “Selamat Hari Jadi Dharmasraya Ke 11” semoga dimasa yang akan datang tetap jaya dan menjadi daerah kebanggaan bagi masyarakatnya, serta sebagai Tokoh Masyarakat Dharmasraya sekaligus Pucuk Pimpinan Kerajaan Koto Besar, Sutan Riska, SE Tuangku Kerajaan.

“Panakiak Pisau Sirauik
Pangarek Batang Litabuang
Salodang Ambiak ka Nyiru
Satitiak Ambun Manyirami
Koq, Satitiak Jadikan Lauik
Koq, Saketek Jadikan Gunuang
Alam Takambang Jadi Guru
Ambiak padoman Badan Diri”

 Sementara itu Bupati Dharmasraya, H. Adi Gunawan dalam sambutannya mengatakan, berangkat dari Visi Pembangunan Kab. Dharmasraya yaitu; terwujudnya masyarakat Dharmasraya yang Beriman, Sehat Cerdas, Aman, Berbudaya, Adil dan Sejahtera pada tahun 2015 yaitu, Dharmasraya Bersemi 2015, dengan sebelas Prioritas Pembangunan Lima Tahun, akhirnya tahun 2014, Dharmasraya keluar dari daerah tertinggal yaitu peningkatan pendidikan dan penerapan ajaran agama serta budaya daerah.

Melalui pengembangan identitas Dharmasraya dalam bingkai NKRI, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas dan pemerataan pendidikan serta menguasai iptek, pelaksanaan penegakan hukum yang berkeadilan serta peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, pemerataan pembangunan infrastruktur guna menunjang perekonomian masyarakat, penyelenggaran pemerintah yang baik, partisipatif, transparan, responsif dan akuntabel.

Kemudian pengelolaan terpadu sumber daya alam dan lingkungan, perluasan akses dan pemberdayaan koperasi dan UMKM, peningkatan ketahanan pangan dan penurunan jumlah masyarakat miskin, pengembangan pertanian yang maju dan agro industri serta pengembangan industri pengolahan dan jasa dengan dorongan IPTEK meningkatkan daya saing daerah.

Bupati Dharmasraya juga mengakui apa yang dilaksanakannya selama ini mungkin belum sepenuhnya dapat menjawab semua harapan dan keinginan masyarakat kepada pemda melalui forum Musyawarah. Dia menyadari dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan sudah barang tentu terdapat kekurangan dan kelemahan, disamping rendahnya kemampuan keuangan daerah dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat.

Karenanya, melalui Forum Rapat Paripurna Istimewa dewan ini, H. Adi Gunawan meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh unsur dan lapisan masyarakat Dharmasraya dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah ini. Serta yang telah memberikan pemikiran, karya nyata selama berdirinya daerah ini. “Semoga amal shalehnya diterima Allah SWT, “ulasnya.

Gubernur Sumatra Barat diwakili Asistennya I mengawali kata sambutanya dengan ucapan Selamat Hari Ulang Tahun yang ke 11 kepada segenap masyarakat Kabupaten Dharmasraya. Semoga kabupaten yang kita cintai ini, akan menjadi daerah yang lebih mandiri dan sejahtera dimasa mendatang. Jadikanlah peringatan ini sebagai momentum evaluasi, koreksi dan intropeksi atas hasil-hasil kinerja yang telah kita capai, “ungkap Gubernur diwakili Asisten Pemerintahan, Cefrinal Arifin, SE., MM

Dikatakannya, masyarakat patut berbangga terhadap penyelenggara pemerintahan yang semakin baik dan menunjukan peningkatan setiap tahunnya. Karena Dharmasraya berhasil mendapatkan beberapa Penghargaan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerinta Provinsi Sumatra Barat. Diantaranya Pengharggaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI, Satya Lencana Bhakti Koperasi dari Mentri Koperasi dan UKM, Wali Nagari terbaik tingkat Provinsi serta Sekretaris Nagari terbaik tingkat Provinsi.
Ditambahkannya, pada tahun 2015 ini, berakhirnya masa jabatan kepala daerah,  hal ini menandai berkhirnya program lima tahunan daerah  yang telah disepakati. Dimasa yang akan datang perlu terus ditingkatkan diberbagai bidang, baik peningkatan kewaspadaan terhadap potensi konflik dan gangguan ketentraman dengan peningkatan kerjasama semua pihak terkait. Dapat memberikan motivasi kepada seluruh Aparatur Pemerintahan dan masyarakat untuk membangun Kab. Dharmasraya kedepan.
     (JIMMY)

Pembangunan Pasaman Barat Kian Melejit

“Rabu, 7 Januari 2015, merupakan hari Bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Betapa tidak, hari itu  bertepatan Momentum Perayaan Ulang Tahun Hari Jadi Kabupaten Pasaman Barat ke - 11 tahun (7 Januari 2004 - 7 Januari 2015). Tanpa terasa kurang lebih 5 tahun sudah, masa Kepemimpinan Bupati, H. Baharuddin R, dan Wakil Bupati, Syahrul Datuak Marajo Mengayuh Biduk, menjalankan Roda Pemerintahan di Ranah Tuah Basamo “

Dan selama itu pula H. Baharuddin R dan Syahrul Datuak Marajo berupaya melakukan perubahan signifikan dengan melaksanakan pembangunan diberbagai bidang antara lain, Bidang Pemerintahan, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Infrastuktur. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Pasaman Barat ke-11 tahun ini, diawali Sidang Paripurna Istimewa DPRD di Gedung Balerong Anak Nagari Simpang Ampek.

Sidang Paripurna dihadiri Gubenur Sumbar, H. Irwan Prayitno, Bupati H. Baharuddin R, Bupati Pasaman, H. Beni Utama, Anggota DPR RI, Agus Susanto Anggota DPRD Provinsi, H. Syahiran, Pimpinan dan Anggota DPRD Pasbar, Muspida dan para Camat. Selain itu, Perayaan HUT ke-11 juga dihadiri  Tokoh Masyarakat, Wali Nagari, Niniak Mamak, Cadiak Pandai, Alim Ulama, Bundo Kanduang, Pemangku Adat se- Kabupaten Pasaman Barat serta para undangan lainnya.

Ketua DPRD Pasaman Barat, Daliyus K menyebutkan, hari ini adalah hari bersejarah bagi masyarakat Pasaman Barat. Karena tanpa terasa sudah 11 tahun roda Pemerintahan dijalankan di kabupaten hasil pemekaran dari Kab. Pasaman itu. ”Walau masih berumur muda namun perjalanan yang kita lakukan membangun Pasbar sudah bisa kita rasakan hasilnya. Diusianya ke 11 tahun, Pasaman Barat telah mampu berlayar mengarungi samudera sebagai kabupaten yang tak kalah bersaingnya dengan kab/ kota yang ada di Sumatra Barat, “jelasnya.

Dikatakan Daliyus, Pasaman Barat, kian melejit dari waktu ke waktu merupakan bagian lain dari UU No. 38 tahun 2003 tertanggal 18 Desember 2003. Karena itu, tidak heran jika Bupati Pasaman Barat, H. Baharuddin R, dianggap sebagi pilot yang tepat untuk menjadikan Pasbar melejit cepat lebih baik kedepan. “Tidak bisa dipungkiri Bupati Pasbar Periode (2010 - 2015), H. Baharuddin R. Berani membangun sebuah Bandara (Bandar Udara) Pusako Anak Nagari di Laban Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo, “ungkap Daliyus.

Lebih jauh disebutnya, sejak tahun 2011, Kabupaten Pasaman Barat telah mengembangkan Bandara Laban Kapa yang dapat didarati pesawat jenis Cessna Grant Karavan Susi Air, bahkan pesawat itu telah bolak-balik menuju Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman. “Keberhasilan pembangunan ini tentu tidak terlepas dari dukungan kita semua, baik moril maupun materil. Dimana berbagai pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian dan perekonomian masyarakat telah dapat sama sama kita rasakan saat ini, “tutur Ketua DPRD ini.

Sementara, Bupati Pasaman Barat, Drs. H. Baharuddin R, MM  menyebutkan, tepat hari ini, Senin 7 Januari 2014 yang bertepatan dengan HUT Pasbar ke-11 tahun, dia menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak, baik Niniak Mamak, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan Masyarakat Pasbar yang telah menjalin hubungan serta memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk menciptakan pembangunan di berbagai bidang, sehingga Pasbar tumbuh dan berkembang dengan pesat.

“Terimakasih kami pula, untuk Pimpinan dan Anggota DPRD Pasaman Barat, karena pembangunan yang dilakukan tidak terlepas dari peran DPRD yang selalu bersinergis dan bergandengan tangan dengan pemerintah mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Pasaman Barat. Pasbar merupakan salah satu daerah dengan potensi besar dibidang perkebunan, pertanian, kehutanan, kelautan dan Perikanan dan telah melahirkan Sentra Baru Ekonomi yang siap bersaing di tingkat Nasional, “papar mantan Bupati Pasaman ini.
Terakhir Drs. H. Baharuddin, R, MM ini menyebutkan, dengan segala potensi yang ada dan usaha yang telah lakukan, maka perkembangan dan kemajuan pembangunan dapat sama-sama kita rasakan sekarang ini. “Mudah mudahan kedepan Kabupaten Pasaman Barat akan tumbuh pesat dan lebih matang lagi untuk mewujudkan harapan kita bersama, “ujarnya.  (Yr)

Kamis, 08 Januari 2015

Korban Berjatuhan, Pemko dan Rekanan Terancam Digugat


PARIAMAN, Investigasi News—Terbukti, baru saja LSM Caredek memasukan surat peringatan kepada Pemko Pariaman (DPU Kota Pariaman) akan kondisi pembangunan jalan dua jalur Mangguang oleh rekanan pemenang lelang PT. CKPM anak perusahaan PT. ATR yang tidak dilengkapi rambu-rambu peringatan, terjadi 4 (empat) kali kecelakaan beruntun di ujung jalan menjelang jembatan Mangguang Kec. Pariaman Utara Kota Pariaman itu.

Sebelum kecelakaan beruntun itu terjadi, LSM Caredek Pariaman melalui surat tertanggal 30 Desember 2014 telah menyurati Kepala Dinas PU Kota Pariaman, sebagaimana dikatakan oleh Erizal, Ketua Bidang Infrasrtuktur dan Lingkungan Hidup LSM Caredek pada Koran Investigasi News di Pariaman. “Kami telah surati DPU Kota Pariaman mengenai bakal terjadinya kecelakaan di jalan dua jalur Manggung Kec. Pariaman Utara Kota Pariaman itu, “ungkap Eri yang juga pelaku Jasa Konstruksi di daerah ini.

Dikatakannya, surat tersebut berisi tentang temuan-temuan kejanggalan terhadap pekerjaan pembangunan jalan dua jalur Manggung  yang menghabiskan dana APBD Kota Pariaman Milyaran rupiah oleh PT. CKPM dengan Perencanaan DPU Kota Pariaman itu. Adapun dugaan penyimpangan itu adalah, “Saluran Draenase di sepanjang jalan Simpang Apar Manggung yang menurut hemat kami tidak sesuai dengan semestinya karena tidak mempunyai pembuangan akhir, “ungkapnya.

Lalu, pembuangan air pada badan jalan menuju saluran lebih tinggi ±20 cm dari badan jalan sehingga air pada badan jalan tidak dapat masuk menuju saluran pembuangan yang akan mengakibatkan bajir pada badan jalan dan tidak akan bertahannya badan jalan menurut umur efesiennya.

Selanjutnya, elevasi kemiringan jalan yang di kerjakan oleh PT. CKPM tidak menurut semestinya pada beberapa titik rendah ditengah sehingga kalau hujan air tergenang pada badan jalan serta mengganggu pengguna jalan dan mengundang kecelakaan.

Parahnya lagi, kata Eri, perencanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman terkesan asal jadi dan tidak memperhitungkan AMDAL yang mengakibat kerugian bagi masyarakat sekitar terutama lahan sawah produktif dan permukiman masyarakat sekitar.
“Dan yang sangat mengkhawatirkan, tidak adanya rambu-rambu atau tanda bahwa adanya penyempitan badan jalan pada beberapa jembatan yang tiba tiba menyempit yang sangat rawan mengundang kecelakaan kendaraan jatuh masuk sungai yang akan mengakibat korban jiwa. Dan ternyata prediksi kami itu terbukti dengan terjadinya kecelakaan beruntun di ruas jalan itu. Sudah 4 kali kejadian beruntun mulai dari subuh pedagang Tapai jatuh mazuk sungai, Magrib sepeda motor menabrak loneng jembatan dan sebuah mobil Avanza juga menabrak loneng jembatan dengan hasil mesin mobil itu pecah, “ungkap Erizal.

Terakhir menurut Ketua Bidang Infrastruktur ini, adanya beberapa pekerjaan dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum yang di ragukan berfungsi sebagai mana layaknya. “Tapi sangat diasayangkan hingga hari ini (06/1/15) pihak DPU Kota Pariaman tidak ada memberikan tanggapan ataupun penjelasan terhadap surat kami itu, “kata Eri yang selanjutnya mengungkapkan pihaknya telah berkonsultasi dengan pengacara dan ahli hukum, bahwa akibat kelalaian DPU dan kontraktor yang tidak memasang rambu-rambu jalan hingga terjadi kecelakaan dapat diajukan tuntutan hukum. (Ferr)

Kerja 10 Hari Dihargai Rp 25 Ribu

DHARMASRAYA, Investigasi News — Sungguh malang nian nasib kelompok anak-anak remaja ini, ibarat kata pepatah Minang, “Alek Habis Hutang Tumbuah Pembantu Manangguangkan. Karena sudah susah payah bekerja demi mengangkat serta mengharumkan nama besar Ranah Cati Nan Tigo dalam acara bergengsi tingkat Provinsi SumBar (Porprov XIII) tahun 2014. Alhasil, 55 orang remaja sekolah ini, yang ikut andil menentukan nasib Dharmasraya dikecewakan pihak Humas Pemda daerahnya sendiri.
Sebagaimana diketahui guna menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi Sumatra Barat yang ke- 13 tahun di tahun 2014, Kab. Dharamsraya dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan pecan olahraga bergensi itu. Pecan olahraga yang berlangsung dari tanggal 16 sampai dengan 26 Desember 2014 (sepuluh hari) itu memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Salah satunya kesiapan tim peliputan setiap moment dalam acara olahraga yang dipertandingkan nantinya  tersebut.

Keterlibatan Tim Peliputan acara olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Porprov XIII itu, mempergunakan tenaga remaja sekolah. Ini, terungkap dari pengakuan Wendi, salah seorang remaja sekolahan bersama beberapa rekannya dengan berlinangan air mata menuturkan derita yang menimpa mereka.

“Selama sepuluh hari kami bekerja tidak kenal lelah, siang dan malam melakukan peliputan berita dan mendokumentasikan setiap kegiatan perlombaan, baik dalam bentuk gambar maupun video demi mengangkat dan mengharusmkan nama Dharmasraya di tingkat daerah dan Nasional, tetapi yang kami dapatkan hanya ini Bang, “ujar mereka kecewa.

Diceritakan Wandi dan teman-temannya itu, mereka sudah menyampaikan keluhannya kepada beberapa rekan media namun tidak terpublikasi, sehingga kepada Koran Investigasi News mereka berharap ini dapat dipublikasikan agar Bapak Bupati Adi Gunawan mendegarkan jeritan hati mereka.

“Kami di sekolah didatangi salah seorang staf Humas Pemkab Dharmasraya sebelum diselenggarakannya Porprov itu Bang. Kami lalu diminta membantu meliput kegiatan Porprov selama sepuluh hari dengan iming-iming untuk photo yang dikirim ke media center dihargai Rp 7500,- dan untuk dokumentasi berupa video menurut perjanjian akan dihargai Rp 25 ribu, “ungkapnya.

Mereka, mengaku tidak ada meminta kerja seperti itu ke pihak Humas Pemkab Dharmasraya, dari pihak humas langsung meminta mereka membantu humas dan setelah bekerja sesuai permintaan pihak humas tanpa pemberitahuan sebelumnya ternyata kekecewaan yang diperdapat.

“Kami bekerja siang malam demi mendapatkan photo dan vidio dan tempatnya pun jauh-jauh dan kami harus kesana. Apalagi  dengan berlinang air mata, selama cara berlangsung sering hujan, namun kami terus bekerja, tetapi apa yang didapat sekarang? Selama sepuluh hari kami bekerja kami hanya mendapatkan imbalan Rp. 25000,- saja, apa tidak sedih Bang? “ungkap dia.

Ketika mereka bersama-sama menanyakan pada pihak Humas Pemkab Dharmasraya, kenapa jerih payah mereka selama sepuluh hari hanya dihargai Rp 25 ribu saja tidak sesuai perjanjian dan kesepakatan yang ditawarkan pihak humas sebelumnya, menurut Wendi pihak humas hanya menjawab, “Sekarang ini kami humas  keterbatasan dana jadi kami hanya bisa membayarkan sebanyak itu, “katanya singkat, apa tidak kecewa kita bang?, tambah Wendi lagi.  (JIMMY) 

ACIA Sorot Sport Hall oleh PT. Cakrawala Nusindo

PADANG, Investigasi News — Menanggapi pemberitaan pekerjaan Rehabilitasi Sport Hall, Gelanggang Olahraga (GOR) Haji Agus Salim Padang, santer di media dan menjadi pembicaraan di seputar arena olahraga terbesar di SumBar itu. Darwin, SH Direktur ACIA meminta pihak terkait agar memeriksa proyek yang dikerjakan PT. Cakrawala Nusindo senilai Rp 3,9 Milyar itu. “Pasalnya kita lihat proyek itu terindikasi melanggar bestek dan bukan lagi menjadi rahasia umum, “ungkap Darwin.

Dikatakannya, sebagaimana diberitakan media mingguan terbitan SumBar, terkesan beberapa item pekerjaan diduga adanya penyimpangan. Dugaan penyimpangan terjadi pada pekerjaan pemasangan keramik. Ditenggarai untuk pemasangan keramik tersebut, tanpa dilakukan pembongkaran pada lantai sebelumnya. “Padahal kita dengar Itwantri Daulay selaku Pelaksana Lapangan, mengaku sudah dilakukan pembongkaran lantai keramik itu. Faktanya, pekerjaan pemasangan keramik itu tidak dilakukan pembersihan atau pembongkaran, “sebutnya.

“Alasan dia Itwatri Daulay yang tidak mau membongkar keramik terpasang di atas keramik lama khususnya bagian belakang gedung itu menunjukan ketidakseriusan kontraktor pelaksana bekerja sesuai fakta integritas yang ditandatanganinya. Mungkin dia hanya sekedar  mengejar waktu yang kasip dengan mengabaikan mutu dan kualitas pekerjaan. Kita yakin kualitas pekerjaannya tidak akan bertahan lama, khususnya lantai keramik di belakan gedung olahraga itu, “ungkap Darwin.

Menurut Direktur ACIA Sumatra Barat ini, pihak pelaksana telah mendapat teguran dari Penawas pada item pemasangan kunsen disebabkan pemasangan kunsen juga tak sesuai spesifikasi teknis dan saat itu memang dilakukan pembongkaran. Tetapi setelah Pengawas tak berada di lokasi pekerjaan pemasangan kunsen yang tidak sesuai bestek itu tetap kembali dilanjutkan. Tidak aneh jika pelaksana lapangan Itwantri Daulay itu menghindar dari kejaran wartawan dan tidak bisa dihubungi. Dikarenakan dia tentu tak ingin berita boroknya berlanjut.

“Kami hanya menyayangkan sikap pejabat terkait pemilik pekerjaan Milyaran Rupiah itu yang menurut informasi kami perdapat terkesan diam. Dia Chandra Mustika itu Kabid Tata Ruang Dinas Prasjal dan Tarkim SumBar dan dia selaku PPK harusnya bersikap bukan malah ikut menghindar ketika hendak ditemui atau dihubungi wartawan. Jangan pandai lempar bola sama PPTK, Emrizal yang akhirnya juga ikut-ikutan tidak bersedia ditemui media, “kata Direktur ACIA ini.

Pada Investigasi News, Darwin, SH berjanji akan menelusuri lebih jauh penyimpangan yang terjadi pada pekerjaan Sport Hall GOR H. Agus Salim Padang ini. Jika memungkinkan berdasarkan informasi dan data-data yang ada kita akan menyurati pihak-pihak terkait khususnya Dinas PSDA SumBar dan pihak terkait lainnya. “Masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) Dinas PSDA ini di tahun 2014 yang belum ditindaklanjuti pihak berwajib terhadap persoalan penyimpangan proyek yang ada, “sebutnya.  (ARS/FERR)


Edisi: 111, Tahun IV ( 07 - 13 januari 2015 )