Rabu, 09 Maret 2016

WALI NAGARI SAGO DI DEMO MASYARAKAT KE DPRD PESSEL


Dituding Tak Transparan Kelola Dana Nagari
PAINAN, Investigasi News— Hen Arif Boy SH Dt Putih Wali Nagari terpilih yang sudah dikukuhkan  menjabat sebagai Wali Nagari Sago, Kecamatan IV Jurai Kab. Pesisir Selatan, dalam perjalanan dinasnya yang baru berumur 2 (dua) tahun, ternyata tidak semulus apa yang diharapkan untuk memimpin nagari tersebut yang lebih baik. Buktinya, ratusan masyarakat Nagari Sago melakukan unjuk rasa (demo) ke Kantor DPRD Pessel dengan MOTO “Mosi Tidak Percaya” dengan SEMBOYAN,
“Kami yang Menanam dan Kami yang Mencabut”.

Parahnya lagi aksi demo tersebut juga didukung salah seorang anggota BAMUS Nagari yang dikenal bernama Asril Apriano (Ujang MP) yang bertindak langsung sebagai Orator Demo tersebut. Ini terbukti dari pantauan Wartawan Investigasi News, di Gedung DPRD Pessel pada Rabu (02/03) itu. Asril Apriano (Ujang MP) yang terlihat dan berindak sebagai Orator pada waktu Demo tersebut  menyampaikan agar Hen Arif Boy, S.H. Datuak Putih selaku Wali Nagari Sago diberhentikan dan dicopot dari jabatannya.

Dia dalam orasinya mengatakan, masyarakat Nagari Sago menilai selama 2 (dua) tahun Kepemimpinan Hen Arif Boy, S.H, sebagai Wali Nagari Sago, belum mampu memimpin nagari dan masyarakat tidak merasa ada membawa perubahan tentang pembangunan nagari kepada arah yang lebih baik. Para pendemo juga menuding bahwa pengelolaan Dana Desa dan Dana Nagari tidak transparan. “Apalagi Hen Arir Boy selaku wali nagari dianggap sangat arogan dan suka memotong gaji Perangkat Nagarin, “ujarnya.

Sementara itu, Hen Arif Boy kepada Koran ini di rumahnya, di Salido sekitar Pukul. 17.00 WIB pda (02/03) mengatakan, dirinya merasa aneh atas kejadian demo atau unjuk rasa yang dilakukan ratusan masyarakatnya (Sago - Red) itu. “Saya merasa aneh dan terzalimi, sebab unjuk rasa itu terjadi terindikasi dimotori oleh salah seorang Anggota Bamus yakni, saudara Asril Aprino. Dia kuat dugaan adalah Aktor dibalik semua ini, “ungkap Hen Arif Boy.

Dikatakannya, Asril Aprino adalah lawan politiknya, ketika sama-sama menjadi calon Wali Nagari Sago beberapa waktu lalu. “Asril Aprino itu baru 1 (satu) bulan jadi Anggota Bamus, karena Bamus Nagari ini baru berjalan satu bulan. Jadi kalau memang ada dugaan ketimpangan terhadap kinerja saya selaku wali nagari kenapa tidak dimusyawarahkan dulu? Sebab, Bamus dan Wali Nagari itu adalah mitra kerja, “jelasnya.

Menyangkut pemotongan gaji Perangkat Nagari Sago yang dituduhkan pada pihaknya, Hen Arif Boy mengatakan, dirinya merasa tidak pernah memotongnya. “Apa yang dituntut pendemo sebagai Oratornya Anggota Bamus, Asril Apriano sesuai dengan semua yang tertulis di Spanduk itu tidaklah benar. Bahkan saya merasa di zalimi, “katanya.

Kemudian, Hen Arif Boy juga menyesalkan sikap Camat IV Jurai sebagai Koordinator di Kecamatan dan 2 orang Anggota DPRD Pessel yang berasal dari Dapil II. Seolah-olah terjadi pembiaran terhadap apa yang di lakukan oleh segelintir masyarakat tersebut.

“Kalau memang ada kesalahan saya apa susahnya saya sebagai wali nagari dibawa duduk bersama, baik itu Bamus, Camat dan Anggota Dewan yang terhormat. Sebab saya sadar bahwa saya bukanlah Malaikat tetapi hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dengan dasar inilah yang sangat disayangkan semua ini tidak pernah terjadi, maka saya berfikir merasa dizalimi, “ujarnya.  (PNK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar