Sabtu, 07 Februari 2015

Kasi Intel: Kita Tunggu Saat Dia Lengah

REKANAN SEBUT “ANAK AYAH” MAFIA PROYEK

PARIAMAN, Investigasi News — Kota Pariaman kian berjibaku membenahi diri menata masa depanya dengan mengembangkan sektor Pariwisata guna menggenjot perekonomian warganya sekaligus mampu menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pariaman. Visi kota yang cukup terbilang sukses, terutama utilitas dari Panorama Pesisir pantai yang menggoda seperti; Pantai Gandoriah dan Pulau Angso Duo berhasil rampung dan disulap rapi hingga ikut meramaikan kancah Pariwisata Regional dan Nasional.

Kegesitan itu bergerak maju dan dinamis, alhasil dari hari ke hari kota ini semakin memperlihatkan geliat dan wujud pertumbuhan ekonominya. Dibalik itu, usaha pemko membenahi diri juga diiringi pencapaian regulasi yang maksimal, antaranya memadai bidang pembangunan sarana dan prasarana dalam kota. Sasarannya nyata, selalu fokus terhadap objek Destinasi Kota yang akan memasuki babak baru di usia kota ke-13 pada Juli mendatang, agar memiliki nilai plus dari keelokan pesona Wisata Baharinya.

Hiasan euforia Pemko Pariaman mengembangkan potensi daerahnya disambut hangat warga kota sala lauak ini. Namun diluar suksesi pemko memajukan visinya sebagai Kota Wisata Religi tidak menutup kemungkinan sedikit-banyak mengandung unsur kekecewaan, terutama bagi sebagian besar pelaku Jasa Konstruksi daerah ini yang merasa dizalimi kurenah oknum yang dicap sebagai mafia proyek.
“Terang saja sebabnya sudah banyak indikator yang mengarah kesana, “sebut Eri salah satu rekanan daerah ini, bahkan ikhwal itu lanjutnya, sudah tidak lagi merupakan rahasia umum. Menurut dia, bau itu berhembus dari kurenah oknum itu sendiri yang mencoba merisik celah, mencari keuntungan pribadi, kelompok atau golongannya dengan memanfaatkan situasi.

Kegamangan para pelaku Jasa Konstruksi daerah ini sangat beralasan, lebih lagi saat ini Pemko Pariaman tengah gencar mengeksplorasi pembangunan daerahnya guna menunjang keelokan tatanan kota menyukseskan visi sebagai Kota Wisata Religi. Ini, lanjut Eri tercermin sebab, dari kemungkinan sekarang ada 6 objek perkara sedang bergelut di Institusi Penegak Hukum yakni, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pariaman.

“Tiga diantaranya fokus digeluti Tim Pidsus Kejaksaan, karena pekerjaan proyek yang menelan biaya miliaran rupiah ini diduga kuat telah melanggar UU No. 31 tahun 1999 junto UU No. 20 tahun 2001, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Bahkan salah satu proyek miliaran yang diduga telah merugian keuangan Negara itu sudah menunjukkan progressnya, “ungkap Eri sebagaimana informasi yang diperolehnya di pihak Kejaksaan setempat.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Pariaman, Hadi Hariadi, S.Kom., SH ketika ditemui Kontributor Investigasi News (IDM) di ruang kerjanya (03/02/15) lalu. “Perkembangan kasus di Kota Pariaman punya objek perkara lebih dari dua. Bisa jadi lima atau enam perkara, “ungkap Hadi Hariadi (akrab dipanggil Ari) menjawab pertanyaan saat wartawan menyela keterangan yang diberikannya, dia mengatakan bisa lebih dari dua objek perkara yang sedang ditangani oleh tim (pidsus) kejaksaan.

Ari bahkan cukup lama diwawancarai Kontributor IDM, dibalut dengan suasana penuh keakraban. Dimulai pada salah satu sesi point wawancara, masih mengenai salah satu objek perkara yang sedang dicerca tim kejaksaan. Ari sependapat tanpa menampik rumor yang beredar dan santer digaungkan banyak kalangan, terutama kalangan pelaku Jasa Konstruksi yang berkecimpung di daerah kota dan kabupaten Piaman. Yakni; mengenal kurenah seorang oknum pejabat struktural di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum.
Lebih rinci, oknum itu bergelar “Anak Ayah” ini, terlepas dari asal-muasal sebutan, “Anak Ayah”. Rumornya berkembang selama ini adalah perihal kepicikan watak sang “Anak Ayah”. Pasalnya, indikasi alur permainan disungguhkan sang “Anak Ayah” dinilai kurang apik oleh kalangan Kontraktor setempat. Sehingga pola permainan si “Anak Ayah” mudah ditebak rekanan yang notebene paham dengan teknis lapangan.

Dari infromasi rekanan lain selain Eri sang “Anak Ayah” ini secara intens, selain diduga kuat mendominasi sejumlah paket proyek di tempat dia bercokol, SKPD Pekerjaan Umum Kota Pariaman. Dia juga dikabarkan mendapat kepercayaan atas tirani sebagai aktor itu, sebut rekanan itu. ”Hmm.. Wajar saja, sinkron dengan ‘potret’  cerita palanta yang membeberkan kelihaian sang “Anak Ayah” dalam mengkondisikan dan memainkan paket proyek miliaran melalui proses tender di ULP, “ujarnya lagi.

Tak heran rasanya bila rumor yang terngiang ditelinga disambut sinis banyak elemen, mengenai aspek jabatan yang disandang oknum ini misalnya yang dijelaskan. Secara Juridis jabatan “Anak Ayah” sebagai PPTK atau mengisi kursi salah satu Kasi bidang di PU Kota Pariaman. Namun secara de facto rumor itu mengklaim, “Anak Ayah” merupakan Kepala Dinas “bayangan” yang membayangi jabatan struktural Kepala Dinas PU sesungguhnya (the real Kadis PU).

Puas mendengar kencangnya rumor yang diasumsikan miring oleh banyak kalangan, Ari yang masih bersama awak media diruangan saat itu dengan geram membenarkan, dan meminta agar masyarakat bersabar menunggu massanya untuk mencokok oknum ini.  ”Iya, saya juga sudah mendengar yang demikian tentang oknum ini, tapi kita tidak bisa bekerja (tindak) dari asumsi orang saja, “kata Ari.
Lanjutnya, sebagai orang teknis mereka (oknum) lebih mengerti bidangnya, mereka tau celah. Mereka bisa beralasan dan beralibi macam-macam selagi dalam koridornya.

Ada massanya dia lengah, dari situlah kita akan bergerak. Ari pun hanyut menanggapi rumor beredar dio seputaran kota ini yang semakin menunjukan kesahihannya. Singkat untuk diketahui, adapun inisial nama NS seorang pegawai struktural DPU Kota Pariaman adalah oknum digadang-gadangkan sebagai “Anak Ayah”. Apa lacur dalam penilaian benar atau tidaknya cerita tentang “Anak Ayah” yang tak lagi menjadi rahasia umum ini? So what.. Wallahu A’lam. (IDM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar