Agam, Investigasi News — Sepanjang ruas jalan dari Simpang Padang Luar Bukittinggi arah ke Simpang Manggopoh Lubuk Basung masih banyak ditemukan semak belukar pada sisi kedua bahu jalan. Ini menimbulkan banyak keluhan masyarakat dan beberapa warga pengguna jalan yang melintas, dikarenakan seringnya warga pengguna jalan yang hampir beradu kendaraan dengan pengguna jalan lainnya ketika berpapasan. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut sudah dapat dipastikan akan terjadi kecelakaan (accident) di jalan itu.
Sebagaimana dikatakan oleh salah seorang pengguna jalan ketika bincang-bincang di salah satu warung masyarakat di sekitar lokasi. “Waktu itu saya hampir saja bertabrakan dengan kendaraan lain ketika berpapasan di belokan kelok 23 dikawasan kelok 44, karena memang sebelumnya saya kira tidak ada lagi kendaraan yang mengarah dari bawah. Semak belukar yang tumbuh dibahu jalan, sudah sangat mengganggu pandangan pak..., itulah yang menjadi masalahnya, sehingga siapapun yang lewat pasti tidak dapat memprediksi adanya kendaraan dari bawah yang akan melintas, “ungkapnya.
Disebutkan juga jika hal ini hendaknya menjadi perhatian bagi instansi terkait, sebelum terjadinya kecelakaan dikawasan tersebut. “Sebagai masyarakat pengguna jalan, apalagi saya yang hampir tiap hari melintas disana, berharap agar pihak terkait segera melakukan pemotongan semak belukar yang tingginya sudah melebihi orang dewasa tersebut. Agar hal hal yang tidak saya dan yang lainnya inginkan, itu tidak terjadi loh pak, “pintanya pada Wartawan.
Lain halnya Kaur Teknis, Rehab Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi pada Dinas PU Sumatra Barat di Bukittinggi, M. Hidayatul Halim kepada Wartawan Koran ini mengatakan, tidak ada lagi bahu jalan pada ruas jalan tersebut yang ditumbuhi semak belukar, dikarenakan seluruhnya sudah dipotong oleh pihaknya. “Tidak mungkin ada semak belukar yang tumbuh tinggi di sana pak, karena terakhir ini saja sekitar tanggal 04 Agustus lalu, pas dua hari menjelang Tour de Singkarak (TdS) semua ruas sepanjang 69 KM yang membentang antara Simpang Padang Luar hingga Simpang Manggopoh telah dinyatakan clear and clean oleh dinas koq, “katanya meyakinkan Wartawan.
Halim juga menyebutkan, pihaknya sepanjang tahun 2016 ini, telah tiga kali tahapan melakukan pemotongan semak belukar di ruas jalan tersebut, berarti tidak ada kemungkinan semak semak tersebut akan tumbuh hingga melebihi tingginya orang dewasa. “Sudah tiga kali loh pak, pemotongan semak belukar sepanjang bahu jalan kita lakukan di sana, yakni; tahap 1 bulan Maret, tahap 2 sekitar bulan Juni sebelum Puasa, dan yang terakhir itu, dua hari menjelang TdS. Sama-sama kita ketahui etape yang melewati ruas jalan tersebut pada tanggal 06 Agustus 2016 lalu, “ paparnya.
Dan bukan itu saja, dirinya juga mengaku telah melakukan pembersihan jalan baik secara overlay ataupun peaching. “Jadi, tidak mungkin saja semak belukar bisa tumbuh setinggi itu pak, mengingat pemotongan baru saja kita lakukan. Namun jika rerumputan tumbuh kembali itu hal yang lumrah saja. Dikarenakan kawasan tersebut memang kawasan hujan, hingga membuat rumput cepat berkembang. Tapi jika tumbuhnya melampaui tingginya orang dewasa, tentu itu hal yang mustahil, “tambahnya.
Ketika disinggung mengenai apakah masih ada tahapan pemotongan lanjutan pada lokasi? Kaur Teknis, Rehab Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi pada Dinas PU Sumatra Barat ini, mengatakan masih, karena mengingat tahun 2016 ini masih ada sisa kegiatan pemeliharaan yang memungkinkan untuk dilakukan. “Setidaknya satu tahapan pemotongan semak belukar pada bahu jalan masih kita lakukan pak. Tapi perkiraan waktunya belum dapat kita tetapkan, mengingat laporan bulan sebelumnya belum selesai seluruhnya. Namun upaya kita tentu tetap ruas jalan tersebut kita lakukan pembersihan, “pungkasnya. (JHON)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar